Wamenkominfo Dorong Wisata Sejarah Digital: Gaet Generasi Muda Lewat Teknologi
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mendorong pengembangan wisata sejarah berbasis digital untuk menarik minat generasi muda dengan memanfaatkan teknologi dan konten kreatif.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, baru-baru ini mendorong pengembangan wisata sejarah berbasis digital sebagai upaya menjangkau generasi muda dan wisatawan. Inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan sejarah Indonesia dengan cara yang lebih menarik dan efektif, memanfaatkan platform digital serta konten kreatif yang relevan dengan kebiasaan generasi saat ini.
Menurut Wamenkominfo, pendekatan storytelling berbasis teknologi, seperti tur berpemandu digital yang terintegrasi dengan peta dan video pendek, dapat menjadi solusi. Cara ini dinilai mampu menarik minat generasi muda yang akrab dengan teknologi digital untuk mempelajari sejarah.
Nezar Patria menjelaskan, "Mungkin kita gabungkan antara yang virtual dengan yang real. Katakanlah kita menciptakan platform tour guide gitu, dengan wisata sekaligus dapat pengetahuan sejarah. Ini wisata sejarah berbasis pengalaman atau experience-based heritage tourism." Ia juga mencontohkan integrasi dengan Google Maps, di mana informasi sejarah akan muncul sebagai pop-up saat pengunjung berada di lokasi bersejarah tertentu.
Pemanfaatan Teknologi dan Kolaborasi Multipihak
Wamenkominfo menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam pengembangan wisata sejarah digital ini. Kementerian Kominfo sendiri berkomitmen untuk mendukung pengembangan platform, memberikan bantuan dari sisi endorsement, dan membantu platform agar lebih menarik dan efektif. Namun, untuk produksi dan promosi skala besar, dibutuhkan kerja sama dengan kementerian lain yang memiliki mandat terkait.
Nezar Patria juga mendorong peran kreator, seniman, dan pekerja kreatif untuk membuat konten sejarah yang lebih menarik dan mudah dipahami generasi muda. Ia menyarankan agar konten tersebut disesuaikan dengan platform digital yang populer di kalangan generasi muda, seperti TikTok.
Lebih lanjut, Wamenkominfo mengingatkan pentingnya riset mendalam untuk memahami kebutuhan masyarakat. "Silakan dieksplor, konsepnya dipertajam, dan lihat perkembangan generasi sekarang. Harus disesuaikan dengan generasi sekarang yang biasa membaca sejarah atau potongan film sejarah dalam ekosistem digital seperti TikTok," ujarnya.
Peluncuran Film Dokumenter Sebagai Inspirasi
Sebagai contoh nyata, Wamenkominfo baru-baru ini menyaksikan peluncuran film dokumenter "Sisingamangaraja XII" garapan Adventure Documentary Festival Academy (ADFA). Ia melihat film-film bertema pahlawan nasional seperti ini dapat memicu generasi muda untuk mendalami sejarah dan meneladani tokoh-tokoh tersebut. Pemanfaatan teknologi digital dinilai akan mengoptimalkan dampak positif dari film-film semacam ini.
Dengan menggabungkan teknologi digital dan pendekatan kreatif, diharapkan wisata sejarah dapat lebih menarik bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia kepada generasi penerus bangsa.
Inisiatif ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, yang tertarik untuk mempelajari sejarah Indonesia melalui pengalaman yang lebih interaktif dan modern. Pengembangan wisata sejarah berbasis digital ini menjadi langkah inovatif dalam memperkenalkan kekayaan sejarah Indonesia kepada masyarakat luas.