1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Wajahnya Dihina Mirip Satpam Jadi Alasan Bripda Tito Polisi Baru Nekat Serang Perawat RS Bandung

Penulis : Joernoy

9 November 2022 08:45

Wajahnya dihina mirip satpam, alasan Bripda Tito serang perawat RS Bandung

Wajahnya dihina mirip satpam, alasan Bripda Tito serang perawat RS Bandung. Satu per satu mulai muncul fakta baru soal penyerangan delapan polisi baru jadi ke RS Bandung.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengungkap alasan kenapa Bripda Tito Tampubolon, anggota Dit Samapta Polda Sumut sampai mengamuk dan menyerang RS Bandung. Menurut Hadi, saat berdebat dengan sekuriti RS Bandung bernama Brema dan Wanda Winata, Bripda Tito Tampubolon disamakan dengan satpam. Kedua sekuriti RS Bandung itu mengatakan bahwa mereka sama-sama sekuriti.

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Hadi menirukan ucapan sekuriti RS Bandung, Senin (7/11/2022).

Mendengar ucapan itu, Bripda Tito Tampubolon naik pitam. Ia lantas cekcok dengan Brema dan Wanda. Saat itu, Bripda Tito Tampubolon sempat disebut menunjukkan sesuatu di pinggangnya.

2 dari 5 halaman

Tito juga mengaku bahwa dirinya adalah polisi. Karena mengetahui lawan berdebatnya adalah polisi, dua sekuriti RS Bandung ini kembali ke tempat kerjanya.

Saat itulah Bripda Tito Tampubolon mengabari semua temannya, dan melakukan penyerangan ke rumah sakit milik Meriahta Sitepu atau Tutut, yang tak lain Bendahara PDI Perjuangan Sumut.

Kasus penyerangan RS Bandung, milik Bendahara PDI Perjuangan Sumut, Meriahta Sitepu atau Tutut kini menjadi perhatian publik. Sebab, penyerangan RS Bandung ini melibatkan sejumlah personel Dit Samapta Polda Sumut.

Adapun terduga otak pelaku penyerangan bernama Bripda Tito Tampubolon. Ia mengajak rekan-rekan satu angkatannya untuk menyerbu RS Bandung yang ada di Jalan Mistar, Kota Medan.

Penyebabnya, karena tidak terima disamakan dengan sekuriti. Selain itu, sejumlah sekuriti RS Bandung dianggap mengganggu dirinya saat hendak memadu kasih dengan sang pacar di Hotel OYO.
3 dari 5 halaman

Perawat RS Bandung mabuk

Sejak kasus penyerangan RS Bandung ini bergulir, sejumlah fakta mulai terkuak. Adapun fakta pertama yang tidak dapat dibantahkan bahwa Bripda Tito Tampubolon ternyata kabur dari barak sebelum kejadian, tanpa meminta izin komandannya. Kemudian, Bripda Tito Tampubolon mabuk bersama pacarnya bernama Debby Hutapea.

Tidak hanya berdua, Bripda Tito Tambulon juga mengajak dua perempuan lain bernama Ayu J Tambunan dan Iten menenggak minuman keras di hiburan malam H Five Jalan Abdullah Lubis. Menurut informasi, bahwa Ayu J Tambunan adalah perawat RS Bandung.

Ayu ikut mabuk-mabukan dengan Bripda Tito Tampubolon. Selain mabuk, ada kabar menyebutkan bahwa mereka semua turut mengonsumsi barang lain. Sayangnya, sampai saat ini aparat kepolisian belum melakukan pemeriksaan urine terhadap mereka yang terlibat dalam kasus ini.

Polda Sumut sendiri juga belum ada memberikan statemen, kapan pemeriksaan urine dilakukan. Meski begitu, RS Bandung sendiri tidak mau berkomentar saat ditanya mengenai adanya perawat yang mabuk dan memicu kerusuhan.

"Saya rasa untuk itu nanti biarkan proses di kepolisian yang menangani, kami fokus kepada penyerangan pengeroyokan seperti apa yang kami laporkan," kata Bobby Lim, kuasa hukum RS Bandung.

4 dari 5 halaman

Belum ada sanksi tegas

Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak melalui Kabid Humas, Kombes Hadi Wahyudi sudah menyampaikan permohonan maaf ke publik terkait peristiwa ini.

Bahkan, sejumlah perwira menengah kepolisian seperti Kapolrestabes Medan, Kombes Valentino Alfa Tatareda, Direktur Samapta Polda Sumut, Kombes Bambang Sigit Priyono, dan Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Joas Feriko juga turut menyampaikan maaf kepada masyarakat serta RS Bandung

Meski semua pejabat sudah meminta maaf ke publin, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai sanksi yang akan diberikan. Apakah sanksi itu berupa pemecatan, atau cuma sekadar sanksi disiplin saja.

Sejak kasus ini bergulir, tak sedikit masyarakat yang meminta agar para pelakunya ditindak tegas saja. Sebab, di saat kepolisian tengah membangun paradigma baru yang humanis di masyarakat, muncul pula segelintir polisi baru jadi yang mencoreng nama baik institusi.

Tidak tanggung-tanggung, sudah lah lari dari barak, mabuk, main perempuan, bahkan melakukan penyerangan pula. Tak pelak, masyarakat kini menunggu sanksi seperti apa yang akan diberikan petinggi Polri di Polda Sumut.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa itu kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polri," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.

Para perwira dikabarkan diperiksa Propam Polda Sumut
Kasus penyerangan RS Bandung yang diduga dikomandoi Bripda Tito Tampubolon berdampak pada kalangan perwira di Dit Sampta Polda Sumut. Beredar kabar, sejak kasus ini mencuat, para perwira yang ada di Dit Samapta Polda Sumut juga disebut-sebut ikut diperiksa.

Mereka yang kabarnya diperiksa Propam adalah AKP Bambang Herianto Tarigan. Ia merupakan perwira pengawas (Pawas) di Dit Samapta Polda Sumut. Lalu, ada juga AKP Zulkfli yang sama posisinya dengan AKP Bambang sebagai Pawas.

Tidak hanya itu, adapun personel lain yang disebut-sebut diperiksa Propam diantaranya Aipda Ramdani Siregar,s elaki Komandan Pleton (Danton). Meski begitu, belum ada keterangan lebih lanjut soal kabar ini. Polda Sumut sendiri masih fokus memeriksa Bripda Tito Tampubolon.

"Mereka ini kan polisi baru, jadi tidak ada kursinya tersendiri. Mereka sebenarnya tidak boleh keluar. Dan mereka itu (bertindak) tanpa sepengetahuan dari senior-seniornya keluar dari barak atau asrama yang selama ini mereka tempati," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi.
5 dari 5 halaman

Kronologi penyerangan RS Bandung

Kronologi penyerangan RS Bandung yang diduga dilakukan 8 polisi berpangkat Bripda itu bermula pada Minggu (6/11/2022) dinihari sekira pukul 01.00 WIB.

Saat itu, satu diantara pelaku bernama Bripda Tito I Tampubolon diajak pacarnya yang bernama Debby Hutapea untuk menenggak minuman keras di hiburan malam H Five Jalan Abdullah Lubis, Medan. Mendapat ajakan dari sang pacar, Bripda Tito kemudian menemui mahasiswi UNIMED tersebut di H Five.

Tito pergi ke lokasi tanpa seizin komandannya di Dit Samapta Polda Sumut. Sampai di lokasi setelah diantar temannya bernama Andreas Pangaribuan, Tito lalu mabuk ditemani Debby.

Selain itu, ada juga dua wanita lain bernama Ayu J Tambunan dan Iten. Kedua perempuan ini statusnya juga mahasiswi dan masih berusia 20 tahun. Usai mabuk berat, mereka semua beranjak ke Hotel OYO di Jalan Gajah Mada Medan.

Di sana, Bripda Tito satu kamar dengan pacarnya Debby. Sementara itu, Iten dan Ayu berada di kamar sebelah. Lantaran Iten dan Ayu dalam kondisi mabuk, Tito kemudian mengunci pintu kamar Iten dan Ayu.

Merasa disekap, Ayu kemudian menghubungi temannya bernama Brema, yang merupakan sekuriti di RS Bandung. Brema pun mengajak rekannya yang lain bernama Wanda Winata.

Singkat cerita, setelah tiba di Hotel OYO, Brema dan Wanda berusaha membuka pintu kamar Ayu. Saat inilah terjadi keributan antara sekurity RS Bandung tersebut dengan Bripda Tito. Keributan kemudian berlanjut hingga ke RS Bandung.

Bripda Tito yang baru saja lulus sebagai polisi menghubungi teman-temannya satu leting. Mereka kemudian melakukan penyerangan ke RS Bandung, hingga sekuriti bernama Wanda Winata terluka parah akibat dipukuli.

Saat penyerangan terjadi, seorang polisi bernama Bripda Ikhsan Siregar sempat memamerkan baju dinasnya. Dari sinilah terungkap identitas masing-masing pelaku. Setelah kejadian, para polisi baru jadi ini lantas membubarkan diri.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : joernoy

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya