Ancelotti Sebut Rivalitas Madrid vs City Sebagai yang Terbaik Saat Ini
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, menilai rivalitas antara Real Madrid dan Manchester City sebagai yang terbaik saat ini, terutama menjelang laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
![Ancelotti Sebut Rivalitas Madrid vs City Sebagai yang Terbaik Saat Ini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191709.158-ancelotti-sebut-rivalitas-madrid-vs-city-sebagai-yang-terbaik-saat-ini-1.jpg)
Rivalitas Real Madrid dan Manchester City: Pertemuan yang Dinantikan
Pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions antara Real Madrid dan Manchester City telah dinanti-nantikan oleh para penggemar sepak bola dunia. Tidak hanya karena kedua tim merupakan raksasa Eropa, tetapi juga karena rivalitas sengit yang terjalin di antara mereka. Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, bahkan menyebut rivalitas ini sebagai yang terbaik saat ini. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Etihad, Manchester, pada Rabu dini hari WIB.
Laga Penuh Tantangan
Ancelotti mengakui bahwa pertandingan melawan Manchester City merupakan laga yang paling penting dan sulit. "Ini laga yang paling penting dan paling sulit. Tim (antara Real Madrid atau Manchester City) yang lolos berpeluang melaju jauh di kompetisi seperti tahun-tahun lainnya," ujar Ancelotti seperti dikutip dari laman klub, Selasa. Pernyataan ini menegaskan betapa pentingnya pertandingan ini bagi Real Madrid dalam upaya mempertahankan gelar juara Liga Champions.
Rivalitas kedua tim memang sudah terjalin sejak tahun 2020. Mereka telah bertemu empat kali sebelumnya di Liga Champions, dan hasil pertandingan selalu menentukan siapa yang akan mengangkat trofi si kuping besar. Real Madrid keluar sebagai juara pada tahun 2022 dan 2024, sementara Manchester City meraih kemenangan pada tahun 2023. Fakta ini semakin memperkuat predikat rivalitas sengit di antara kedua tim.
Strategi dan Tantangan Taktik
Ancelotti mengakui bahwa mempersiapkan tim untuk menghadapi Manchester City selalu menjadi tantangan besar. "Bermain melawan mereka selalu memusingkan. Mengejutkan bahwa kami melawan mereka di playoff ini, tapi itu bukan kesalahan UEFA, itu kesalahan kami. Pertandingan ini bisa dengan mudah menjadi semifinal atau perempat final," ungkap mantan pelatih AC Milan tersebut. Pernyataan ini menunjukkan betapa rumitnya strategi yang harus disusun untuk menghadapi permainan apik Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola.
Ancelotti kerap merasa pusing memikirkan taktik yang tepat untuk menghadapi tim besutan Pep Guardiola. Ia bahkan berkelakar tentang sakit kepala yang dialaminya saat merencanakan strategi untuk pertandingan ini. Hal ini menggambarkan betapa seriusnya persiapan yang dilakukan Real Madrid untuk menghadapi laga krusial ini.
Real Madrid Hadapi Kendala Cedera
Real Madrid datang ke Manchester dengan kondisi yang kurang ideal. Sejumlah pemain kunci dipastikan absen karena cedera, antara lain David Alaba, Antonio Rudiger, Eder Militao, Dani Carvajal, dan Lucas Vazquez. Absennya pemain-pemain tersebut tentu akan berpengaruh pada kekuatan lini pertahanan Real Madrid. Kondisi ini memaksa Ancelotti untuk memutar otak mencari solusi terbaik.
Dengan minimnya pilihan di lini belakang, Ancelotti kemungkinan akan memainkan Fran Garcia, Ferland Mendy, Jesus Vallejo, dan Raul Asencio. Ia juga mungkin akan menempatkan gelandang seperti Aurelien Tchouameni dan Fede Valverde sebagai pemain bertahan dadakan. Strategi ini akan menjadi ujian bagi Ancelotti dalam menghadapi kekuatan serangan Manchester City yang terkenal mematikan.
Kesimpulan
Pertandingan antara Real Madrid dan Manchester City di babak 16 besar Liga Champions bukan hanya sekadar pertandingan biasa. Ini adalah pertemuan dua raksasa Eropa dengan rivalitas yang sangat sengit. Ancelotti telah mengakui kesulitan yang akan dihadapi Real Madrid, terutama dengan kondisi tim yang kurang ideal. Namun, dengan pengalaman dan strategi yang matang, Real Madrid tetap bertekad untuk meraih kemenangan dan melaju ke babak selanjutnya.