Bojan Hodak Sebut Gol 'Kebodohan' Biang Kekalahan Persib dari Persijap, Apa Maksudnya?
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengungkapkan kekecewaannya atas gol kedua yang bersarang ke gawang timnya saat takluk dari Persijap Jepara, menyebutnya sebagai 'kebodohan' yang perlu diperbaiki segera.

Jakarta, 19 Agustus — Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menyampaikan kekecewaan mendalam atas hasil pertandingan Super League 2025/2026 melawan Persijap Jepara. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, Maung Bandung harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-2. Gol penentu kemenangan Persijap yang tercipta di menit-menit akhir pertandingan disebut Hodak sebagai sebuah "kebodohan" yang tidak seharusnya terjadi.
Kekalahan ini terasa pahit bagi Persib, terutama karena mereka hampir berhasil membawa pulang satu poin dari lawatan tandang tersebut. Namun, gol dramatis yang dicetak oleh pemain pengganti Persijap, Sudi Abdallah, pada menit ke-94, membuyarkan harapan tersebut. Momen krusial ini menjadi sorotan utama Hodak pasca pertandingan, yang menekankan pentingnya perbaikan signifikan dalam tim.
Bojan Hodak secara terbuka mengucapkan selamat kepada Persijap atas kemenangan mereka, sembari menyoroti banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh anak asuhnya. Ia menegaskan bahwa untuk meraih kemenangan, tim tidak boleh membiarkan gol "bodoh" seperti yang kedua terjadi. Pernyataan ini mencerminkan frustrasi pelatih asal Kroasia itu terhadap kurangnya konsentrasi dan disiplin di momen-momen genting.
Analisis Bojan Hodak atas Kekalahan Persib
Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Bojan Hodak tidak menutupi kekecewaannya. Ia secara spesifik menyoroti gol kedua yang bersarang ke gawang Persib, menyebutnya sebagai "kebodohan" yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Menurut Hodak, gol tersebut terjadi setelah Persib berhasil menyamakan kedudukan, yang seharusnya menjadi momentum bagi tim untuk lebih fokus dan menjaga pertahanan.
Pertandingan itu sendiri berjalan dengan tensi tinggi. Persijap unggul terlebih dahulu melalui gol Carlos Franca pada menit ke-70. Persib kemudian mendapatkan peluang emas untuk menyamakan kedudukan lewat titik putih pada menit ke-92, setelah Uilliam Barros dilanggar di kotak terlarang. Uilliam berhasil menjalankan tugasnya sebagai algojo penalti, membuat skor imbang 1-1 dan seolah memberikan harapan bagi Persib untuk mencuri poin.
Namun, harapan itu sirna hanya dua menit kemudian, ketika Sudi Abdallah mencetak gol kemenangan bagi Persijap. Hodak menekankan bahwa kesalahan fatal di menit-menit akhir seperti ini harus segera dievaluasi dan diperbaiki. Ia mengakui bahwa timnya melakukan terlalu banyak kesalahan mendasar yang perlu segera diatasi jika ingin meraih hasil positif di pertandingan selanjutnya.
Adaptasi Skuad dan Inkonsistensi Pemain
Hodak juga menanggapi kritik terhadap performa penyerang Persib, Uilliam Barros, yang dianggap kurang konsisten. Pelatih berusia 52 tahun itu menepis anggapan bahwa Uilliam memiliki masalah, melainkan menjelaskan bahwa inkonsistensi adalah hal yang lumrah dalam sepak bola. Ia mengingatkan bahwa Persib telah melakukan perubahan besar di awal musim, dengan mengganti 14 pemain baru.
Proses adaptasi ini membutuhkan waktu bagi para pemain untuk saling memahami dan membangun chemistry di lapangan. Hodak menjelaskan bahwa ada kalanya Uilliam tampil fantastis, namun di pertandingan lain performanya menurun. Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari proses adaptasi dan normal bagi seorang pesepak bola yang sedang membangun ritme permainan dengan rekan-rekan barunya.
Pelatih asal Kroasia itu optimistis bahwa seiring berjalannya waktu, Uilliam dan pemain lainnya akan menemukan konsistensi yang lebih baik. Ia percaya bahwa akan ada pertandingan-pertandingan di mana Uilliam akan kembali menunjukkan penampilan terbaiknya. Dukungan dari pelatih ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri pemain dan membantu tim mencapai performa puncak.
Kekecewaan Pemain dan Posisi Klasemen
Kekecewaan atas kekalahan ini juga dirasakan oleh para pemain Persib, termasuk Beckham Putra. Gelandang muda tersebut mengungkapkan penyesalannya atas hasil pertandingan yang tidak sesuai harapan. Beckham berharap kekalahan ini dapat menjadi pelajaran berharga dan memotivasi tim untuk meningkatkan kemampuan mereka di laga-laga berikutnya.
Hasil minor ini membuat juara bertahan Super League, Persib Bandung, harus tertahan di posisi ketujuh klasemen sementara dengan raihan tiga poin. Posisi ini tentu jauh dari harapan para penggemar dan manajemen tim. Maung Bandung kini memiliki tugas berat untuk segera bangkit dan memperbaiki performa mereka di sisa musim.
Selanjutnya, Persib Bandung akan menghadapi tantangan berat lainnya. Mereka dijadwalkan melawat ke markas PSIM Yogyakarta pada Minggu, 24 Agustus. Pertandingan ini akan menjadi ujian penting bagi Bojan Hodak dan anak asuhnya untuk membuktikan bahwa mereka mampu mengatasi inkonsistensi dan kembali ke jalur kemenangan.