Erick Thohir: Kekalahan Timnas U-17 di Piala Asia U-17 2025 Menjadi Pelajaran Berharga Menuju Piala Dunia U-17
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan pentingnya persiapan matang Timnas U-17 pasca kekalahan di Piala Asia U-17 2025, demi meraih prestasi lebih baik di Piala Dunia U-17 mendatang.

Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17 harus mengakui keunggulan Korea Utara dengan skor 0-6 pada perempat final Piala Asia U-17 2025 di Stadion Buriram, Thailand, Senin (15/4). Kekalahan ini sekaligus menandai berakhirnya perjuangan Garuda Muda di ajang tersebut. Namun, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, justru melihat hasil ini sebagai pelajaran berharga dalam mempersiapkan tim untuk menghadapi Piala Dunia U-17 2025.
Meskipun mengalami kekalahan telak, Erick Thohir tetap mengapresiasi perjuangan Timnas U-17 yang telah berhasil lolos ke Piala Dunia U-17. Ia menekankan pentingnya pembelajaran dari kegagalan ini untuk meningkatkan kualitas tim di masa mendatang. "Harus diakui babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melalui adu penalti. Lalu kemunculan kekuatan baru, seperti Uzbekistan yang konsisten permainannya, baik junior dan senior serta bisa mengalahkan kekuatan Asia lainnya. Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa seperti Jepang, Korsel, dan kini Uzbekistan," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Selasa (16/4).
Erick Thohir juga menghimbau publik sepak bola Indonesia untuk tidak menyalahkan para pemain muda atas kekalahan ini. Ia meminta agar dukungan dan semangat tetap diberikan kepada para pemain, mengingat perjalanan karier mereka masih panjang. "Jangan hukum mereka karena kalah. Mereka anak-anak muda dan jalan mereka masih panjang. Terlebih mereka mencetak prestasi bagus loh. Luar biasa! Dan harus dihargai sebagai pencapaian pribadi yang tinggi. Apalagi beberapa pemain berasal dari keluarga yang sederhana dan menjalani hidup yang pas-pasan. Ini perjuangan besar mereka sebagai pribadi dan orang tuanya agar bisa menjadi pemain nasional," tambah Erick.
Persiapan Matang Menuju Piala Dunia U-17
Erick Thohir menegaskan komitmen PSSI untuk memberikan perhatian lebih besar dalam mempersiapkan Timnas U-17 menuju Piala Dunia U-17 2025. Ia menilai pencapaian lolos ke Piala Dunia U-17 melalui jalur kualifikasi merupakan bukti nyata keberhasilan program pembinaan yang telah dijalankan. "Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan rumah, kini mengulangi lewat kualifikasi. Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan Lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunia U-17 mendatang dengan prestasi yang jauh Lebih baik lagi," tegasnya.
PSSI menyadari pentingnya pembinaan berkelanjutan untuk memastikan konsistensi prestasi Timnas Indonesia di berbagai kelompok usia. Tantangan ke depan, menurut Erick Thohir, adalah bagaimana menyiapkan Timnas U-17 yang lebih baik lagi dibandingkan dengan tim saat ini. Hal ini termasuk mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi lain seperti Olimpiade yang memiliki batasan usia dan kuota peserta yang lebih ketat.
Erick Thohir juga menekankan perlunya pembelajaran dari negara-negara yang sukses dalam pembinaan sepak bola usia muda, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uzbekistan. Model pembinaan berkelanjutan dan konsisten menjadi kunci keberhasilan mereka yang perlu diadopsi oleh Indonesia.
PSSI berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem pembinaan usia muda agar Timnas Indonesia dapat bersaing di kancah internasional. Dengan persiapan yang lebih matang dan strategi yang tepat, diharapkan Timnas U-17 Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih gemilang di Piala Dunia U-17 2025.
Pentingnya Pembinaan Berkelanjutan
Salah satu poin penting yang ditekankan Erick Thohir adalah pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi para pemain muda. PSSI menyadari bahwa kesuksesan di level internasional tidak hanya bergantung pada bakat individu, tetapi juga pada sistem pembinaan yang terstruktur dan konsisten. Dengan demikian, PSSI akan terus fokus pada pengembangan program pembinaan usia muda agar dapat menghasilkan pemain-pemain berkualitas di masa depan.
Pembinaan yang berkelanjutan ini juga mencakup aspek fisik, teknik, taktik, dan mental para pemain. PSSI akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelatih, klub, dan federasi sepak bola internasional, untuk memastikan para pemain muda mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang terbaik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan dan mentalitas para pemain sehingga mereka dapat menghadapi tekanan dan tantangan di level internasional.
Selain itu, PSSI juga akan terus memantau perkembangan para pemain muda dan memberikan dukungan yang diperlukan. PSSI menyadari bahwa perjalanan karier para pemain muda masih panjang dan penuh tantangan. Oleh karena itu, PSSI berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para pemain muda agar mereka dapat mencapai potensi maksimalnya.
Dengan komitmen dan kerja keras dari semua pihak, diharapkan Timnas Indonesia U-17 dapat meraih prestasi yang membanggakan di Piala Dunia U-17 2025 dan di masa mendatang.
Erick Thohir menutup pernyataan dengan menekankan bahwa PSSI tidak akan berhenti membina para pemain muda agar dapat terus konsisten berprestasi di kelompok usia masing-masing. "Kita dihadapkan pada tantangan, bagaimana menyiapkan Timnas U-17 mendatang yang sebagus Timnas U-17 hari ini. Jadi pembinaan Garuda Muda harus berkelanjutan. Belum lagi ajang lain, seperti Olimpiade yang batasan usia harus di bawah 23 tahun dan kuota pesertanya berkurang dari 16 tim negara menjadi 12 tim. Artinya, kita harus bersiap lebih dini, lebih panjang, dan lebih ketat," pungkasnya.