PSSI Dorong Timnas U-17 Ikuti EPA: Target Jam Terbang dan Mental Juara
PSSI mendorong Timnas U-17 berkompetisi di Elite Pro Academy (EPA) untuk meningkatkan jam terbang dan mental bertanding para pemain muda, sebagai evaluasi pasca kekalahan telak dari Korea Utara.

Kekalahan telak Timnas U-17 Indonesia dari Korea Utara dengan skor 0-6 di Piala Asia U-17 2025 menjadi titik balik bagi PSSI. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pembinaan usia dini sepak bola Indonesia. Langkah ini diambil setelah melakukan evaluasi menyeluruh atas performa timnas U-17. PSSI memutuskan untuk mendorong Timnas U-17 berkompetisi di Elite Pro Academy (EPA).
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Erick Thohir saat ditemui di FIFA Arena Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa. Ia menjelaskan bahwa partisipasi Timnas U-17 di EPA merupakan langkah konkret untuk memperkuat pembinaan usia dini. Dengan mengikuti EPA, para pemain muda akan mendapatkan pengalaman bertanding yang berharga dan meningkatkan kemampuan mereka.
"Kita sudah sepakati. Bahkan badan tim nasional sudah duduk bersama pihak Liga. Tim U-17 akan kita beri kesempatan bertanding di EPA, melawan pemain-pemain yang usianya 18 sampai 20 tahun," ujar Erick Thohir. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan teknis dan mental para pemain muda Indonesia.
Pentingnya Jam Terbang dan Mental Bertanding
Erick Thohir menekankan pentingnya peningkatan jam terbang dan fisik pemain muda Indonesia. Ia mencontohkan keberhasilan Uzbekistan yang dulunya berada di bawah Indonesia, namun kini telah bangkit berkat pembinaan sepak bola yang serius. "Kekalahan dari Korea Utara menjadi pelajaran besar. Jam terbang dan fisik pemain kita harus ditingkatkan. Kita lihat Uzbekistan misalnya, negara yang dulu di bawah kita, sekarang bisa bangkit karena serius membangun fondasi. Kita juga harus begitu, kalau tidak, kita akan ketinggalan lagi," tegas Erick.
Dengan mengikuti EPA, para pemain Timnas U-17 diperkirakan akan melakoni 17 hingga 20 pertandingan dalam satu musim. Pertandingan-pertandingan ini akan memberikan pengalaman berharga dalam meningkatkan kemampuan teknis dan mental bertanding mereka. Mereka akan berhadapan dengan pemain yang lebih senior dan berpengalaman, sehingga dapat belajar dan berkembang lebih cepat.
PSSI berharap program ini akan membentuk mental para pemain muda agar lebih tangguh dan siap menghadapi tantangan di level yang lebih tinggi. Kompetisi yang ketat di EPA akan menjadi ajang pembuktian dan pembelajaran yang berharga bagi para pemain muda berbakat Indonesia.
Investasi Jangka Panjang untuk Sepak Bola Indonesia
Partisipasi Timnas U-17 di EPA merupakan bagian dari investasi jangka panjang PSSI dalam pembinaan usia muda. Erick Thohir menekankan pentingnya kerja sama yang erat antara federasi, klub, dan operator liga untuk membangun ekosistem sepak bola yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan.
"Pemain muda kita harus dilatih dan ditandingkan dalam situasi yang nyata. Kompetisi akan membentuk mental mereka. Ini bukan hanya soal hasil jangka pendek, tapi bagaimana kita bisa mencetak talenta masa depan yang siap bersaing di level Asia maupun dunia," pungkas Erick Thohir.
PSSI berharap dengan langkah ini, Timnas U-17 Indonesia dapat meningkatkan kualitas permainan dan meraih prestasi yang lebih baik di masa depan. Komitmen PSSI dalam pembinaan usia dini diharapkan dapat melahirkan generasi emas sepak bola Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional.
Langkah PSSI ini juga diharapkan dapat menginspirasi klub-klub di Indonesia untuk lebih memperhatikan pembinaan usia dini. Dengan adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak, sepak bola Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan mencapai prestasi yang lebih gemilang.