Erick Thohir Kembali Isyaratkan Larangan Suporter Tamu di Liga 1 Musim Depan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberi sinyal kuat bahwa larangan suporter tamu di Liga 1 akan berlanjut musim depan, dikarenakan kekhawatiran akan terulangnya tragedi Kanjuruhan dan perlunya tanggung jawab penuh dari liga dan klub.

Jakarta, 29 April 2024 - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan sinyal kuat mengenai kelanjutan larangan kehadiran suporter tim tamu di Liga 1 Indonesia untuk musim depan. Pernyataan ini disampaikan Erick saat ditemui awak media di Jakarta Pusat, Selasa, dalam sebuah acara kerja sama antara PSSI melalui PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI) dengan Djarum Foundation untuk turnamen Piala Pertiwi U-14 dan U-16. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor keamanan dan tanggung jawab penyelenggaraan liga.
Dalam kesempatan tersebut, Erick Thohir menanggapi pertanyaan awak media terkait polemik larangan suporter tamu. Ia menjelaskan bahwa FIFA turut mengamati situasi ini dan menilai risiko keamanan pertandingan kandang dan tandang masih tinggi. "FIFA bersama kami melihat masih banyak kejadian, home dan away ini tingkat tentu kritikalnya masih tinggi. Jadi saya tentu gini, bila terjadi ada hal-hal di sebuah liga, itu yang bertanggung jawab penuh siapa? Kok PSSI semua?," ujar Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick menekankan bahwa tanggung jawab penyelenggaraan liga tidak hanya berada di pundak PSSI. PSSI, menurutnya, memiliki kewajiban menjaga kompetisi tetap bersih, profesional, bebas dari match fixing, dan memastikan jadwal liga tidak berbenturan dengan jadwal tim nasional. Namun, ia menegaskan bahwa "Penyelenggaraan liga itu tentu tanggung jawab liga. Sepakat dulu ya. Dan tentu kompetisi tanggung jawab liga. Klub bertanggung jawab dengan pertandingannya."
Tanggung Jawab Liga dan Klub
Erick Thohir menjelaskan lebih rinci mengenai tanggung jawab liga dan klub dalam penyelenggaraan Liga 1. Ia menyatakan bahwa "Artinya, kalau ada peristiwa kerusuhan-kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, liga dan klub bertanggung jawab sepenuhnya." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran serta liga dan klub dalam menjaga keamanan dan ketertiban pertandingan.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko, termasuk potensi terulangnya tragedi seperti Kanjuruhan, Erick Thohir menilai kehadiran suporter tim tamu pada musim depan masih "rawan". Namun, ia membuka peluang untuk mencabut larangan tersebut jika pihak liga dan klub mampu menunjukkan komitmen penuh dan bertanggung jawab atas segala risiko yang mungkin terjadi.
Ia menambahkan, "Kalau nanti ada peristiwa seperti Kanjuruhan lagi, jangan sampai nanti bolanya dilempar sana-sini, tidak punya rasa tanggung jawab. Nah itu aja kalau saya." Pernyataan ini menegaskan kembali keprihatinan Erick Thohir terhadap keamanan dan keselamatan penonton serta menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam penyelenggaraan Liga 1.
Pertimbangan Keamanan dan Antisipasi Tragedi
Keputusan untuk melanjutkan larangan suporter tamu didasarkan pada pertimbangan keamanan yang matang. Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga yang tidak boleh terulang kembali. PSSI, bersama FIFA, terus berupaya menciptakan lingkungan sepak bola yang aman dan kondusif bagi semua pihak.
Dengan tetap memberlakukan larangan suporter tamu, PSSI berharap dapat meminimalisir risiko terjadinya kerusuhan dan insiden serupa. Langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk memastikan keselamatan dan keamanan penonton, pemain, dan ofisial pertandingan.
Meskipun keputusan ini mungkin menimbulkan pro dan kontra di kalangan suporter, PSSI menekankan bahwa keselamatan dan keamanan tetap menjadi prioritas utama. PSSI berharap semua pihak dapat memahami dan mendukung langkah-langkah yang diambil untuk menciptakan lingkungan sepak bola Indonesia yang lebih baik dan aman.
Harapan Ke Depan
Erick Thohir berharap agar di masa mendatang, liga dan klub mampu menunjukkan tanggung jawab penuh dalam menjaga keamanan dan ketertiban pertandingan sehingga larangan suporter tamu dapat dicabut. Hal ini membutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua stakeholder sepak bola Indonesia.
PSSI akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Semoga ke depannya, sepak bola Indonesia dapat berjalan dengan aman, tertib, dan profesional, sehingga suporter dapat menikmati pertandingan dengan nyaman dan aman tanpa adanya pembatasan.