Game of Society Jalin Kemitraan dengan Klub Liga 1 untuk Cari Bibit Futsal Unggul
Game of Society menggandeng klub Liga 1 untuk mencari bibit futsal potensial melalui turnamen yang mereka gelar di berbagai jenjang usia.

Game of Society (GoS), sebuah perusahaan swasta, membuka peluang kolaborasi dengan klub-klub Liga 1 Indonesia. Tujuannya adalah menjadikan turnamen futsal GoS sebagai wadah untuk menemukan dan mengembangkan pemain muda berbakat. Inisiatif ini menawarkan dua keuntungan utama bagi klub, yaitu kesempatan untuk mencari bakat-bakat baru dan mendapatkan sorotan media yang lebih luas. CEO Game of Society, Novel Leonardo, menyatakan bahwa turnamen yang mereka selenggarakan sangat bergengsi dan dapat menjadi tempat yang ideal bagi klub untuk memantau kualitas pemain secara langsung.
Menurut Novel Leonardo, keputusan akhir mengenai pemilihan pemain untuk tim utama, pemain cadangan, atau akademi tetap berada di tangan klub. Saat ini, GoS hampir mencapai kesepakatan final dengan salah satu klub Liga 1 yang berasal dari Pulau Jawa. Kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Federasi Futsal Indonesia (FFI) yang dipimpin oleh Michael Sianipar dan PSSI yang kini diketuai oleh Erick Thohir.
Erick Thohir sebelumnya menyoroti pentingnya lapangan berukuran kecil bagi anak-anak agar mereka lebih sering bersentuhan dengan bola. Prinsip ini sangat relevan dengan karakteristik futsal. Novel menambahkan bahwa futsal dapat menjadi solusi untuk kebutuhan tersebut, dan sistem yang ada perlu terus dievaluasi serta ditingkatkan, termasuk dari aspek fisik dan teknik pemain.
Turnamen Game of Society: Wadah Pencarian Bakat Futsal Nasional
Turnamen yang diselenggarakan oleh Game of Society mencakup berbagai jenjang usia, mulai dari SMA/SMK melalui Futsal Series, hingga mahasiswa melalui National Collegiate Futsal Series (NCFS). Jangkauan wilayah turnamen ini sangat luas, mencakup 40 titik di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan yang lebih besar bagi para pemain muda untuk menunjukkan bakat mereka dan menarik perhatian klub-klub profesional.
“Kalau klub mau eksplor pemain futsal, kami punya turnamen yang bergengsi. Jadi mereka datang, bisa lihat langsung kualitas pemain. Urusan nanti dipilih buat tim utama, bench, atau akademi, itu hak klub,” ujar Novel Leonardo.
Turnamen ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga platform untuk pengembangan diri dan peningkatan kualitas pemain futsal di Indonesia. Dengan adanya turnamen yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, diharapkan akan muncul bibit-bibit unggul yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Dari Futsal ke Sepak Bola Profesional: Jejak Sukses Riko Simanjuntak dan Abdul Aziz
Beberapa pemain sepak bola profesional Indonesia, seperti Riko Simanjuntak dan Abdul Aziz, memulai karier mereka sebagai pemain futsal. Hal ini menunjukkan bahwa futsal dapat menjadi batu loncatan yang efektif bagi para pemain muda yang ingin mengembangkan karier di dunia sepak bola. Keterampilan dan teknik yang dipelajari dalam futsal dapat menjadi modal berharga untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Futsal melatih pemain untuk berpikir cepat, mengambil keputusan dalam tekanan, dan memiliki kontrol bola yang baik. Keterampilan-keterampilan ini sangat penting dalam sepak bola modern yang menuntut pemain untuk memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi dan kreativitas dalam bermain.
Dengan semakin banyaknya turnamen futsal yang berkualitas, diharapkan akan semakin banyak pemain muda yang termotivasi untuk mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di dunia sepak bola profesional. Kolaborasi antara Game of Society dan klub-klub Liga 1 diharapkan dapat membuka pintu bagi para pemain futsal untuk mewujudkan impian mereka.
Inisiatif Game of Society menggandeng klub Liga 1 menjadi angin segar bagi perkembangan futsal di tanah air. Sinergi antara pihak swasta, federasi, dan klub diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi lahirnya pemain-pemain futsal bertalenta yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.