Jordi Cruyff Ungkap Kriteria Dirtek PSSI Ideal: Pengalaman Global dan Kolaborasi Kunci
Penasihat teknik PSSI, Jordi Cruyff, memaparkan kriteria Dirtek PSSI ideal, menekankan pengalaman internasional, kemampuan adaptasi, dan kolaborasi erat dengan pelatih timnas.

Jakarta, 11 Maret 2024 - Penasihat teknik PSSI, Jordi Cruyff, baru-baru ini mengungkapkan kriteria ideal yang harus dipenuhi oleh direktur teknik (Dirtek) PSSI. Pernyataan ini disampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, memberikan gambaran penting tentang sosok yang dibutuhkan untuk memajukan sepak bola Indonesia. Siapa sosok yang ideal menurut Jordi Cruyff? Kapan pernyataan ini disampaikan? Di mana jumpa pers tersebut berlangsung? Mengapa kriteria ini penting? Dan bagaimana kriteria ini akan diterapkan?
Jordi menekankan pentingnya pengalaman internasional dan kemampuan adaptasi budaya yang luas. Menurutnya, calon Dirtek PSSI harus memiliki pengalaman di berbagai negara dengan kultur dan strategi yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa PSSI membutuhkan sosok yang memiliki wawasan global dan mampu memahami dinamika sepak bola internasional.
Selain itu, Jordi juga menambahkan bahwa Dirtek harus mampu bekerja sama dengan pelatih timnas Indonesia di berbagai kelompok umur. Kolaborasi dan koordinasi yang baik antar pelatih sangat penting untuk menciptakan sistem pembinaan pemain yang terintegrasi dan efektif. Kemampuan untuk mendesain strategi jangka panjang dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan juga menjadi poin penting yang disoroti.
Kriteria Dirtek PSSI Menurut Jordi Cruyff
Lebih rinci, Jordi menjelaskan bahwa Dirtek PSSI ideal harus memiliki tiga kriteria utama. Pertama, pengalaman luas di berbagai negara dengan budaya dan strategi yang berbeda. Kedua, kemampuan untuk berkolaborasi efektif dengan pelatih timnas di semua level usia. Ketiga, kemampuan merancang strategi jangka panjang yang terarah dan realistis untuk mencapai target prestasi timnas Indonesia.
Jordi juga menekankan pentingnya hubungan yang erat antara Dirtek dan penasihat teknik, serta pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Kerjasama yang solid antar ketiga pihak ini dinilai krusial untuk pengambilan keputusan yang tepat dan terkoordinasi dalam memajukan sepak bola Indonesia. "Memang technical advisor dan Dirtek harus dekat dengan pelatih supaya bisa mengambil keputusan bersama sebagai sebuah tim. Jadi itu saya bawa di Indonesia, bagaimana membangun kedekatan dengan Patrick Kluivert untuk membuat keputusan," jelas Jordi.
Perbandingan dengan Pandangan Indra Sjafri
Pandangan Jordi Cruyff ini kemudian dibandingkan dengan kriteria yang pernah diungkapkan oleh mantan Dirtek PSSI, Indra Sjafri. Pada 15 Januari lalu, Indra Sjafri menyebutkan lima kriteria utama yang harus dimiliki seorang Dirtek, yaitu kepemimpinan (leadership), manajemen, penguasaan kepelatihan, penguasaan sepak bola amatir, dan penguasaan high performance.
Indra Sjafri menjabat sebagai Dirtek PSSI selama tiga tahun (Februari 2020 - Mei 2023), sebelum digantikan oleh Frank Wormuth yang hanya menjabat selama enam bulan hingga Desember 2023. Pengalaman Indra Sjafri memberikan perspektif yang berbeda, namun tetap relevan dengan kebutuhan PSSI untuk menemukan Dirtek yang tepat.
Baik kriteria yang disampaikan Jordi Cruyff maupun Indra Sjafri, sama-sama menekankan pentingnya pengalaman, kemampuan manajerial, dan kolaborasi yang baik. Perbedaannya terletak pada penekanan pada pengalaman internasional dan adaptasi budaya yang diutarakan Jordi Cruyff.
Harapan untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Dengan kriteria yang telah dijelaskan, diharapkan PSSI dapat menemukan Dirtek yang tepat untuk memimpin pengembangan sepak bola Indonesia. Sosok yang mampu menggabungkan pengalaman global dengan pemahaman mendalam tentang sepak bola Indonesia akan sangat penting dalam mencapai target prestasi yang telah ditetapkan. Kolaborasi yang erat antara Dirtek, penasihat teknik, dan pelatih timnas juga akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun tim yang kuat dan berprestasi.