JUARA DEUI! Persib Bandung Raih Gelar Liga 1 Dua Musim Berturut-turut
Persib Bandung kembali menjadi juara Liga 1 Indonesia untuk musim 2024/2025, melanjutkan kesuksesan mereka di musim sebelumnya dan menegaskan dominasi di kancah sepak bola nasional.

Persib Bandung kembali menorehkan sejarah dengan meraih gelar juara Liga 1 Indonesia untuk musim 2024/2025. Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan dominasi mereka setelah sebelumnya juga menjadi juara di musim 2023/2024. Perayaan kemenangan dilakukan dengan meriah, para pemain mengenakan kaos bertuliskan "JU4RA DEUI!", yang dalam bahasa Sunda berarti "Juara Lagi", menunjukkan ambisi dan konsistensi tim kebanggaan Bobotoh ini.
Kemenangan ini diraih setelah perjuangan panjang dan penuh tantangan. Pertandingan melawan Barito Putera di pekan ke-32 Liga 1 menjadi contoh nyata mental juara Persib. Meskipun sempat tertinggal dan bermain dengan 10 pemain akibat kartu merah, Persib mampu menyamakan kedudukan dan mengamankan poin penting, merayakan hasil imbang tersebut layaknya sebuah kemenangan.
Slogan "Juara Deui" lebih dari sekadar kata-kata; ini merupakan bukti nyata konsistensi dan kekuatan Persib dalam dua musim beruntun. Mereka menunjukkan kualitas dan mentalitas juara yang tak mudah menyerah, bahkan dihadapkan pada situasi sulit sekalipun.
Mental Juara dan Perjuangan dari Situasi Sulit
Kemenangan Persib atas Barito Putera bukanlah yang pertama kali diraih lewat perjuangan dari situasi sulit. Sepanjang musim ini, Persib telah sepuluh kali membalikkan keadaan setelah tertinggal lebih dulu. Dari momen-momen penuh tekanan tersebut, mereka berhasil mengamankan 16 poin penting, berupa tiga kemenangan dan tujuh hasil imbang, yang berkontribusi besar pada posisi mereka di puncak klasemen. Hal ini menunjukkan mental juara yang tangguh dan pantang menyerah.
Kapten Persib, Marc Klok, mengungkapkan keyakinan tim sejak awal musim untuk meraih gelar juara dua musim berturut-turut. "Sebelum musim mulai, 'Guys bisa back to back atau tidak? Kami bilang bisa'. Dan sejak saat itu kita semua percaya. Setiap hari kami bekerja untuk ini. Saya sangat percaya ketika Anda memiliki sesuatu dalam pikiran Anda, dan Anda bekerja untuk hal itu, dan Anda benar-benar yakin hal itu bisa terjadi. Akhirnya, di sinilah kita, back-to-back (juara)," kata Marc Klok.
Peran pemain senior seperti Achmad Jufriyanto (38 tahun) dan Victor Igbonefo (39 tahun) juga tak bisa diabaikan. Kehadiran mereka bukan hanya untuk menambah kedalaman skuad, tetapi juga untuk menjaga karakter dan mental juara di dalam tim. Pengalaman dan pengaruh positif mereka sangat berharga bagi pemain-pemain muda.
Kedalaman Skuad dan Kolektivitas Tim
Salah satu kunci keberhasilan Persib musim ini adalah kedalaman skuad yang merata. Berbeda dengan musim lalu yang sangat bergantung pada Ciro Alves dan David da Silva, musim ini Persib menunjukkan kolektivitas yang lebih baik. Meskipun jumlah pencetak gol menyusut, distribusi gol lebih merata di antara para pemain.
Tyronne del Pino menjadi top skor dengan 16 gol, namun empat pemain lain juga mampu mencetak lima gol atau lebih. Hal ini menunjukkan bahwa Persib tidak lagi bergantung pada satu atau dua pemain bintang saja. Meskipun beberapa pemain mengalami cedera, para pemain pengganti mampu tampil maksimal dan memberikan kontribusi signifikan.
Kedalaman skuad yang baik ini menjadi penting mengingat Persib seringkali bermain tanpa skuad terbaiknya karena cedera dan akumulasi kartu. Namun, hal ini tak menyurutkan semangat juang mereka.
Peran Strategis Pelatih Bojan Hodak
Keberhasilan Persib juga tak lepas dari peran pelatih Bojan Hodak. Hodak mampu mengubah Persib yang sempat terpuruk menjadi tim juara. Ia menerapkan strategi permainan yang sederhana namun efektif, yaitu 'direct football', dengan fokus pada umpan-umpan panjang dan menciptakan gol secara cepat.
Strategi ini terbukti ampuh, Persib mampu mencetak banyak gol dengan jumlah umpan sukses yang relatif sedikit. Selain itu, Persib juga menjadi tim dengan kebobolan gol paling sedikit di Liga 1 musim ini. Bojan Hodak tidak hanya membawa taktik, tetapi juga mental juara yang telah terbukti di berbagai kompetisi di Asia.
Dengan kesuksesan ini, tantangan selanjutnya bagi Bojan Hodak dan Persib adalah membawa Maung Bandung berjaya di kancah Asia. Gelar juara Liga 1 dua musim berturut-turut menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan tersebut.