Mario Lemos Ungkap Alasan di Balik Gaya Bermain Agresif Persijap: Rela Banjir Kartu Kuning Demi Poin Penuh
Pelatih Mario Lemos blak-blakan soal gaya bermain agresif Persijap yang berujung banyak kartu kuning. Apakah strategi ini efektif membawa Persijap meraih poin maksimal di Liga 1?

Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, secara terang-terangan mengakui bahwa timnya diinstruksikan untuk bermain agresif, bahkan jika itu berarti para pemainnya harus menerima banyak kartu kuning. Strategi berani ini diambil demi mencapai target utama: meraih kemenangan dan poin penuh di setiap pertandingan. Keputusan ini menunjukkan komitmen Lemos terhadap filosofi permainan yang intens dan tanpa kompromi.
Hingga pekan kedua BRI Super League 2025/2026, Persijap telah mengumpulkan total 10 kartu kuning, sebuah angka yang cukup tinggi untuk dua pertandingan awal. Enam kartu kuning didapatkan saat bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar di pekan pertama, sementara empat kartu lainnya diterima ketika berhasil menaklukkan juara bertahan Persib Bandung dengan skor 2-1 pada pekan kedua. Angka ini mencerminkan intensitas tinggi dalam setiap laga yang dilakoni Laskar Kalinyamat.
Meski mengakui jumlah kartu kuning yang "terlalu banyak," Lemos menegaskan bahwa ini adalah bagian dari perjuangan timnya untuk mendapatkan poin. Kemenangan atas Persib Bandung menjadi sangat berarti, menandai kemenangan perdana Persijap di kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah absen selama 11 tahun. Raihan empat poin dari dua laga awal menjadi bukti awal efektivitas strategi agresif ini.
Filosofi Agresif Mario Lemos
Mario Lemos, arsitek di balik Persijap, menjelaskan bahwa gaya bermain agresif adalah keharusan bagi timnya. Ia percaya bahwa dengan sumber daya yang ada, Persijap harus berjuang keras dan menjadi tim yang tidak mudah menyerah di lapangan. Filosofi ini menekankan pentingnya intensitas dan daya juang dalam setiap aspek permainan.
Pelatih asal Portugal itu tidak menampik bahwa jumlah kartu kuning yang diterima memang "mungkin terlalu banyak." Namun, ia memandang bahwa inti dari permainan sepak bola adalah bagaimana tim bisa mendapatkan poin, tidak peduli dengan cara apa. Baginya, empat poin yang sudah diraih adalah pencapaian yang bagus dan memuaskan di awal musim.
Lemos mengungkapkan kebanggaannya terhadap para pemain yang telah berjuang keras. Sebagai tim pendatang baru di Liga 1 setelah 11 tahun, kemampuan untuk bangkit dari ketertinggalan, seperti yang terjadi saat melawan Persib, menunjukkan mentalitas juara. Performa awal musim ini menjadi fondasi kuat bagi perjalanan Persijap selanjutnya.
Kontribusi Penting Carlos Franca
Salah satu aktor kunci di balik keberhasilan Persijap meraih poin adalah penyerang asal Brasil, Carlos Franca. Pemain ini telah menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol di kedua pertandingan awal BRI Super League 2025/2026. Golnya menjadi penentu penting dalam raihan empat poin yang dikumpulkan Persijap.
Franca membuka keran golnya saat Persijap bermain imbang 1-1 melawan PSM Makassar di pekan pertama. Kemudian, ia kembali menyumbangkan gol krusial saat Laskar Kalinyamat mengalahkan Persib Bandung 2-1. Kontribusi golnya sangat vital dalam menopang performa ofensif tim.
Meskipun memiliki andil besar dalam mencetak gol, mantan pemain klub India, Mohammedan, ini tetap merendah. Carlos Franca menegaskan bahwa yang terpenting adalah kemenangan tim dan perolehan tiga poin. Baginya, dua gol yang ia cetak hanyalah bonus, selama ia bisa membantu rekan-rekan dan tim secara keseluruhan.
Tantangan Selanjutnya bagi Laskar Kalinyamat
Setelah meraih hasil positif di dua laga kandang, Persijap Jepara akan menghadapi tantangan berat di pekan ketiga BRI Super League 2025/2026. Mereka dijadwalkan melawat ke markas Borneo FC, salah satu tim kuat di liga. Pertandingan ini akan menjadi ujian sesungguhnya bagi konsistensi dan strategi agresif Persijap.
Laga tandang tersebut akan berlangsung di Stadion Segiri, Samarinda, pada tanggal 24 Agustus mendatang. Persijap harus mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi atmosfer pertandingan tandang yang berbeda. Kemampuan beradaptasi dengan tekanan dan kondisi lapangan lawan akan menjadi kunci.
Dengan empat poin di tangan, Persijap memiliki modal yang cukup baik untuk menatap pertandingan selanjutnya. Namun, Borneo FC dikenal sebagai tim yang solid dan sulit dikalahkan di kandang. Pertandingan ini diprediksi akan berjalan ketat dan menjadi ajang pembuktian lebih lanjut bagi gaya bermain agresif yang diterapkan Mario Lemos.