Alcaraz Kembali ke Doha: Dari Kualifikasi hingga Unggulan Teratas
Carlos Alcaraz, kini petenis peringkat tiga dunia, kembali ke Doha untuk Qatar Open 2025, empat tahun setelah ia berjuang di babak kualifikasi Australian Open 2021 di tempat yang sama, menunjukkan kemajuan kariernya yang signifikan.

Petenis muda berbakat, Carlos Alcaraz, kembali ke Doha, Qatar. Bukan sekadar kunjungan biasa, ini menandai perjalanan luar biasa dalam kariernya. Empat tahun lalu, di tempat yang sama, Khalifa International Tennis Complex, Alcaraz masih berjuang di babak kualifikasi Australian Open 2021. Saat itu, usia 17 tahun dan peringkat 141 ATP, ia berhasil lolos ke babak utama Grand Slam pertamanya dengan hanya kalah satu set.
Perubahan Drastis dalam Empat Tahun
Kini, segalanya telah berubah. Alcaraz kembali ke Doha sebagai unggulan teratas di Qatar Open 2025, sebuah turnamen ATP 500. Peringkatnya pun melesat hingga peringkat tiga dunia. "Saya bermain di babak kualifikasi Australian Open tahun 2021 karena pandemi," kata Alcaraz, seperti dikutip dari ATP. "Bagi saya, ini benar-benar berbeda. Saya tidak bisa keluar dari hotel saat itu. Tidak ada kerumunan, tidak ada orang di sini, jadi ini sangat berbeda. Namun, empat tahun kemudian, saya rasa saya datang ke sini dengan perasaan yang berbeda, tentu saja, tetapi saya punya kenangan indah dari sini, dari pertandingan terakhir ini." Perbedaan yang signifikan terlihat jelas, dari perjuangan di babak kualifikasi hingga menjadi unggulan utama di turnamen bergengsi.
Tantangan di Doha dan Kemenangan di Rotterdam
Di Qatar Open 2025, Alcaraz akan menghadapi persaingan ketat dari para petenis top dunia, termasuk rival beratnya, Novak Djokovic, serta Daniil Medvedev, Alex de Minaur, dan Andrey Rublev. "Saya rasa Doha selalu memiliki pemain tenis yang sangat bagus di turnamen ini," ujar juara level tur 17 kali ini. "Nama-nama yang bagus, jadi saya bersemangat untuk bermain pertama kali di Doha, dan mari kita lihat. Saya masih fokus pada hal-hal yang harus saya tingkatkan, fokus pada diri saya sendiri, dan semoga bisa menunjukkan permainan tenis yang hebat di sini." Namun, Alcaraz datang ke Doha dengan kepercayaan diri tinggi setelah meraih gelar juara di ABN AMRO di Rotterdam.
Bangkit Setelah Kekalahan di Australian Open
Kemenangan di Rotterdam menjadi bukti kebangkitan Alcaraz setelah kekalahan di perempat final Australian Open melawan Djokovic. Di Rotterdam, ia berhasil mengalahkan De Minaur dan meraih gelar pertamanya di turnamen dalam ruangan. "Saya pikir cara saya meningkatkan level saya sejak babak pertama hingga final, hal-hal yang harus saya tingkatkan, saya melakukannya dengan cukup baik, jadi bagi saya itu adalah hal yang paling memuaskan," kata Alcaraz tentang penampilannya di Rotterdam. Ia pun langsung beradaptasi dengan cepat untuk kembali berkompetisi di lapangan terbuka di Doha.
Persiapan Singkat dan Fokus pada Permainan
Setelah meraih gelar di Rotterdam, Alcaraz hanya memiliki waktu singkat untuk beristirahat di Spanyol sebelum kembali berkompetisi. "Setelah saya punya tiga hari yang tidak saya habiskan di rumah karena saya harus pergi ke Madrid untuk beberapa hal yang harus saya lakukan. Jadi saya hanya menghabiskan satu hari di rumah. Bagi saya itu tidak berlangsung lama, tetapi setelah membawa pulang trofi, semuanya baik-baik saja," jelasnya. Meskipun waktu persiapan yang singkat, Alcaraz tetap fokus pada peningkatan permainannya dan siap menghadapi tantangan di Doha.
Pertandingan Pembuka dan Harapan di Masa Depan
Di pertandingan pembuka Qatar Open 2025, Alcaraz akan berhadapan dengan Marin Cilic. Pertandingan ini akan menjadi ujian awal bagi Alcaraz untuk mengukur kemampuannya dan mempertahankan momentum kemenangannya di Rotterdam. Kehadirannya di Doha sebagai unggulan teratas menunjukkan betapa jauh ia telah berkembang dalam empat tahun terakhir. Perjalanan dari babak kualifikasi hingga puncak klasemen dunia menjadi bukti kerja keras dan dedikasinya dalam dunia tenis profesional.