Etape Terakhir Tour de France Dinetralkan Akibat Hujan, Tadej Pogacar Kunci Gelar Juara
Etape Terakhir Tour de France 2025 dinetralkan karena hujan lebat di Montmartre, Paris. Bagaimana keputusan ini memengaruhi Tadej Pogacar yang sudah di ambang juara?

Etape terakhir ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France, pada Minggu (28/7) dinetralkan oleh panitia penyelenggara. Keputusan ini diambil menyusul kondisi jalan yang licin akibat hujan ringan di area Montmartre, Paris. Pembekuan catatan waktu dilakukan untuk menjamin keselamatan para pebalap yang sedang berkompetisi.
Langkah netralisasi ini secara efektif menghilangkan elemen kompetitif pada etape penutup. Catatan waktu pebalap dibekukan sekitar 50 kilometer sebelum garis finis. Hal ini memastikan tidak ada perubahan signifikan pada klasemen umum balapan.
Meskipun demikian, para pebalap tetap diwajibkan melintasi garis finis di Champs-Élysées untuk secara resmi dinyatakan sebagai juara Tour de France 2025. Tadej Pogacar dari UAE Team Emirates dipastikan mengunci gelar juara.
Keputusan Pembekuan Waktu Demi Keselamatan
Panitia penyelenggara Tour de France mengambil keputusan penting untuk menetralkan etape terakhir sebagai respons terhadap kondisi cuaca ekstrem. Hujan ringan yang turun membuat permukaan jalan berbatu di Montmartre menjadi sangat licin. Situasi ini berpotensi membahayakan para pebalap yang melaju dengan kecepatan tinggi, terutama di area yang dikenal sulit.
Pembekuan catatan waktu dilakukan setelah kesepakatan tercapai antara komiser UCI, perwakilan tim, dan para pebalap. Konsensus ini menunjukkan prioritas kolektif terhadap keselamatan atlet. Keputusan ini diumumkan sekitar 90 menit sebelum para pebalap tiba di area tersebut, memberikan waktu yang cukup untuk penyesuaian.
Secara spesifik, pencatatan waktu dihentikan pada lintasan keempat di garis finis, yakni sebelum tiga putaran yang melintasi tanjakan Cote de la Butte Montmartre. Area ini dikenal memiliki medan yang menantang dengan elevasi dan tikungan tajam. Dengan demikian, risiko kecelakaan dapat diminimalisir secara signifikan, menjaga integritas kompetisi tanpa mengorbankan keselamatan.
Dampak pada Klasemen Umum dan Sejarah Rute Baru
Keputusan netralisasi etape terakhir Tour de France 2025 tidak mengubah posisi klasemen umum. Tadej Pogacar, pebalap asal Slovenia yang mewakili UAE Team Emirates, tetap kokoh di puncak. Dominasinya sepanjang balapan telah membuatnya unggul jauh dari pesaing, sehingga gelar juara praktis sudah di tangan sebelum etape ini berakhir secara kompetitif.
Meskipun catatan waktu dibekukan, Pogacar dan seluruh pebalap lainnya tetap harus menyelesaikan balapan hingga garis finis di Champs-Élysées. Prosedur ini merupakan bagian dari tradisi dan formalitas yang telah berlangsung puluhan tahun. Hal ini memastikan penobatan juara dilakukan secara resmi di hadapan publik dan penggemar yang memadati ikon kota Paris tersebut.
Etape terakhir tahun ini memiliki keunikan tersendiri dengan rute baru yang melewati tiga putaran di sekitar Basilika Sacre Coeur. Perubahan rute ini diperkenalkan menyusul keberhasilan balap jalan raya pada Olimpiade Paris 2024. Inovasi rute ini seharusnya menambah tantangan dan tontonan menarik, namun kondisi cuaca menjadi faktor penentu yang tak terduga.
Keputusan untuk menetralkan etape ini menegaskan bahwa keselamatan atlet adalah prioritas tertinggi dalam olahraga profesional. Meskipun mengurangi aspek kompetitif pada etape penutup, langkah ini menunjukkan tanggung jawab penyelenggara. Ini juga menjadi pengingat akan tantangan alam yang selalu menyertai balapan sepeda jarak jauh seperti Tour de France.