Event Lari Masif di Jabar: Dorong Pembudayaan Olahraga dan Lahirkan Atlet Baru
Maraknya event lari di Jawa Barat, khususnya Bandung, diharapkan Dispora Jabar dapat memasifkan olahraga di tengah masyarakat dan melahirkan atlet-atlet berprestasi.

Bandung, 8 Maret 2024 (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat berharap banyaknya kegiatan lari di Jawa Barat, termasuk di Kota Bandung, dapat memasifkan kampanye membudayakan olahraga di tengah masyarakat. Kegiatan ini dinilai efektif meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga, terutama dengan keterbatasan anggaran pemerintah.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Jawa Barat, Hendri Winoto Hasan, menjelaskan bahwa event-event lari yang digagas berbagai pihak, baik pemerintah, instansi, maupun swasta, sangat membantu pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut. "Jadi memang adanya event-event mandiri diharapkan, karena kita tahu anggaran pemerintah ini tidak besar. Tapi tugas pokok dari Dispora untuk membudayakan olahraga. Jadi dengan adanya event lari, setidaknya kami berharap bahwa olahraga menjadi budaya bagi masyarakat Jawa Barat," ujar Hendri di Bandung.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggara kegiatan lari dengan membantu dari sisi supervisi dan menjembatani komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Hal ini terlihat jelas dalam gelaran Run For Humanity Bandung, di mana Dispora Jabar berperan sebagai penghubung antara penyelenggara, pemerintah Kota Bandung, dan komunitas lari.
Run For Humanity Bandung: Olahraga dan Misi Kemanusiaan
Run For Humanity (RFH), yang digagas oleh Dimas Seto, merupakan salah satu contoh event lari yang sukses menggabungkan olahraga dengan misi kemanusiaan. Kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2023 dan akan kembali digelar pada 20 April 2025 ini, tidak hanya mengajak masyarakat berolahraga, tetapi juga membuka kesempatan bagi warga untuk berpartisipasi dalam misi kemanusiaan di dalam dan luar negeri.
"Pertama membantu saudara-saudara kita di Palestina dengan pengadaan air bersih yang masih difokuskan sampai 2025 ini, pendidikan bagi pemulung (di Jakarta). Kemudian sunatan massal, cek kesehatan dan pengobatan gratis, ini kita lakukan di kota tempat kami selenggarakan kegiatan," jelas Dimas Seto.
Pada tahun 2025, RFH juga akan memberikan dukungan pendidikan untuk pembinaan atlet muda di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Dengan target peserta sebanyak 2.000-3.000 orang dalam kategori 5k dan 10k, RFH Bandung 2025 diharapkan dapat memberi kesempatan bagi pelari pemula untuk berolahraga dengan nyaman.
Potensi Lahirnya Atlet Baru
Atlet lari jarak jauh nasional, Agus Prayogo, mengungkapkan bahwa semakin banyaknya event lari di Kota Bandung, dengan rata-rata empat event per bulan, merupakan hal positif. Ia menilai, semakin banyak dan tinggi level kompetisi, akan semakin besar pula potensi munculnya calon-calon atlet baru.
Agus Prayogo optimistis bahwa event-event seperti RFH dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. "Karena itu hukum alam, semakin tinggi kompetisi, semakin banyak orang berlatih dan bersiap. Kita tidak pernah tahu mungkin lewat gelaran semacam ini, akan lahir The Next Agus Prayogo yang bersiap mengharumkan Indonesia. Saya juga berharap demikian," tutur Agus.
Kesimpulannya, maraknya event lari di Jawa Barat tidak hanya mendorong pembudayaan olahraga di masyarakat, tetapi juga berpotensi besar melahirkan atlet-atlet baru yang berprestasi. Dukungan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan program ini.