Fakta Menarik: Petenis Indonesia Janice Tjen Ukir Sejarah, Melaju ke Final ITF W75 Lexington Usai Rentetan Kemenangan Gemilang
Petenis muda Indonesia Janice Tjen kembali menorehkan prestasi gemilang dengan melaju ke final ITF W75 Lexington, melanjutkan performa impresifnya di kancah tenis internasional.

Petenis putri kebanggaan Indonesia, Janice Tjen, kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Ia berhasil melaju ke babak final turnamen tenis ITF W75 Lexington yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Kemenangan ini menegaskan dominasinya di lapangan keras.
Janice Tjen memastikan tiket final setelah mengalahkan petenis kualifikasi asal AS, Fiona Crawley, dalam dua set langsung. Pertandingan semifinal yang berlangsung pada Sabtu (2/8) waktu setempat atau Minggu WIB ini berakhir dengan skor 6-3, 6-2. Ini merupakan pertemuan perdana bagi kedua petenis.
Keberhasilan ini menjadi puncak performa Janice Tjen yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir. Ia akan menghadapi tantangan berat di final, bertemu dengan unggulan keempat asal China, Xiyu Wang. Publik menantikan penampilan terbaik Janice di laga puncak.
Perjalanan Impresif Menuju Final
Sebelum mencapai babak semifinal, Janice Tjen menunjukkan ketangguhannya dengan menaklukkan unggulan ketiga asal Prancis, Jessika Ponchet. Kemenangan ini diraih dalam dua set, 6-4 dan 2-6, menunjukkan kemampuannya menghadapi lawan-lawan tangguh. Performa konsisten ini menjadi kunci keberhasilannya di turnamen ini.
Meskipun sukses di sektor tunggal, langkah Janice di sektor ganda ITF W75 Lexington harus terhenti. Bersama rekannya dari Jepang, Saki Imamura, mereka kandas di perempat final. Pasangan tuan rumah Ayana Akli/Eryn Cayetano berhasil menghentikan mereka dengan skor 1-6, 2-6.
Turnamen ITF W75 Lexington ini menjadi bagian penting dari persiapan Janice Tjen. Ia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang bergengsi US Open. Kualitas turnamen ini sangat mendukung adaptasinya dengan lapangan keras.
Konsistensi Performa dan Persiapan US Open
Sebelum ITF W75 Lexington, Janice Tjen juga berpartisipasi dalam ITF W100 Evansville. Sayangnya, ia tersingkir di perempat final setelah kalah dari petenis lokal Caty McNally dengan skor 2-6, 6(3)-7. Ini menjadi pengalaman berharga bagi Janice dalam menghadapi kompetisi level tinggi.
Di sektor ganda ITF W100 Evansville, Janice juga terhenti di babak kedua. Bersama Makenna Jones dari AS, mereka dikalahkan oleh unggulan teratas Carmen Corley/Ivana Corley dengan skor 5-7, 4-6. Meskipun demikian, pengalaman ini memperkaya jam terbangnya.
Keberhasilan Janice Tjen lolos ke babak kualifikasi US Open adalah pencapaian signifikan. Ini berkat posisinya yang masuk dalam peringkat Top 200 WTA. Konsistensi performa Janice Tjen telah diakui secara internasional.
ITF bahkan menobatkan Janice sebagai "Player of the Month" selama dua bulan berturut-turut, Mei dan Juni. Pada Mei, ia meraih dua gelar ITF W35 di Korea Selatan. Ia menjuarai ITF W35 Goyang dan ITF W35 Andong, serta mencapai final tunggal dan meraih gelar ganda di Goyang bersama Saki Imamura.
Rentetan Kemenangan dan Pengakuan Internasional
Performa Janice Tjen semakin meningkat pada Juni, di mana ia berhasil meraih empat gelar tunggal berturut-turut. Tidak hanya itu, ia juga mengoleksi tiga gelar ganda pada bulan yang sama. Dua gelar ganda di antaranya diraih bersama petenis Indonesia Priska Nugroho.
Puncaknya, Janice Tjen mencatatkan 25 kemenangan pertandingan secara beruntun. Dalam rentetan kemenangan tersebut, ia bahkan meraih 42 set tak terkalahkan. Statistik ini menunjukkan dominasi dan ketangguhan mentalnya di lapangan.
Prestasi gemilang ini menempatkan Janice Tjen sebagai salah satu talenta tenis putri yang paling menjanjikan di Indonesia. Pencapaiannya di ITF W75 Lexington menjadi bukti nyata dedikasinya. Ia terus berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di kancah dunia.