Megawati Hangestri: Bintang Voli Indonesia yang Mempesona Korea
Legenda voli Korea Selatan, Kim Yeon-kyung, memuji Megawati Hangestri Pertiwi atas kontribusinya yang luar biasa terhadap peningkatan level voli Korea, meskipun timnya, Red Sparks, kalah di final.

Jakarta, 10 April 2024 (ANTARA) - Megawati Hangestri Pertiwi, atlet voli asal Indonesia, telah mencuri perhatian dunia voli internasional. Setelah dua musim bermain di Liga Voli Korea (V-League) bersama Red Sparks, namanya kini dikenal luas, bahkan mendapat pujian tinggi dari legenda voli Korea Selatan, Kim Yeon-kyung. Meskipun timnya kalah di final melawan Pink Spiders, Megawati telah meninggalkan jejak yang signifikan dalam perkembangan voli Korea.
Kim Yeon-kyung, yang baru saja mengantarkan Pink Spiders menjadi juara V-League musim 2024-2025, secara terbuka mengakui dampak positif Megawati terhadap level permainan voli Korea. Dalam laporan laman Chosun, Kim menyatakan, "Beliau telah berkembang menjadi pemain yang benar-benar menakutkan dan telah mengangkat level bola voli kita." Pernyataan ini menjadi bukti nyata atas kemampuan dan pengaruh Megawati di kancah voli Korea.
Kemenangan Pink Spiders atas Red Sparks di final yang berlangsung ketat selama lima laga dengan skor akhir 3-2, semakin mengukuhkan reputasi Megawati sebagai pemain yang tangguh dan kompetitif. Kim bahkan membayangkan betapa menakutkannya jika ia harus berhadapan dengan Megawati dalam pertandingan internasional. "Di sisi lain, saya juga bertanya-tanya seberapa menakutkannya jika saya bertemu dengan beliau sebagai anggota tim nasional Indonesia," tambah Kim.
Perjalanan Karier Megawati di Korea
Megawati, yang dikenal dengan julukan 'Megatron', telah menunjukkan peningkatan performa yang signifikan selama dua musim di V-League. Pada musim pertamanya (2023-2024), ia berhasil menduduki peringkat ketujuh dalam perolehan poin liga, peringkat pertama di timnya (736 poin), dan peringkat keempat dalam rasio keberhasilan serangan (43,95 persen). Prestasi ini turut membawa Red Sparks ke peringkat ketiga di liga reguler.
Pada musim berikutnya (2024-2025), Megawati semakin menunjukkan kelasnya. Ia berhasil menduduki peringkat ketiga dalam perolehan skor (802 poin) dan peringkat pertama dalam serangan keseluruhan (tingkat keberhasilan 48,06 persen). Lebih mengesankan lagi, ia memimpin dalam serangan terbuka, serangan perbedaan waktu, dan serangan balik, menunjukkan penguasaan teknik yang komprehensif.
Kontribusi Megawati juga terlihat jelas dalam perjalanan Red Sparks menuju final. Ia berperan penting dalam membawa timnya menang dua kali dan kalah sekali di babak playoff melawan Hyundai Construction, tim yang berada di posisi kedua klasemen musim reguler. Di babak final, Megawati menunjukkan penampilan gemilang meskipun akhirnya timnya harus mengakui keunggulan Pink Spiders.
Keputusan Berat Megawati
Meskipun telah menunjukkan performa luar biasa, Megawati memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Red Sparks. Keputusan ini didukung oleh manajemen Red Sparks, meskipun mereka berupaya membujuknya untuk tetap bertahan. "Kami mendukung tantangan baru Mega dan berharap dapat bekerja sama dengannya lagi suatu hari nanti," ungkap pejabat Red Sparks, Jung Kwan Jang, seperti dikutip dari laman Naver Sport.
Agen Megawati menjelaskan bahwa sang atlet sangat menikmati waktunya di Korea dan ingin memperbarui kontrak. Namun, Megawati memprioritaskan perawatan ibunya yang sedang sakit. Keputusan ini menunjukkan rasa bakti Megawati yang mendalam kepada keluarganya.
Meskipun meninggalkan V-League, Megawati Hangestri Pertiwi telah meninggalkan warisan yang berarti. Ia telah membuktikan kemampuannya sebagai atlet voli kelas dunia dan telah mengangkat level permainan voli Korea. Kiprahnya di Korea Selatan menjadi bukti nyata talenta atlet Indonesia di kancah internasional.
Keberhasilan Megawati juga menjadi inspirasi bagi atlet voli Indonesia lainnya untuk terus berjuang dan mencapai prestasi di level internasional. Kisah suksesnya di Korea Selatan akan selalu dikenang sebagai tonggak sejarah bagi perkembangan voli Indonesia.