Mengejutkan! Lugano Tundukkan Utrecht 21-17, Melaju ke Final FIBA 3x3 Challenger Jakarta
Tim Lugano Swiss berhasil menundukkan Utrecht Belanda dalam semifinal FIBA 3x3 Challenger Jakarta. Mereka kini siap menantang Hangzhou di partai puncak!

Tim bola basket 3x3 asal Swiss, Lugano, berhasil mencetak kemenangan penting dalam ajang Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) 3x3 Challenger yang merupakan bagian dari Inaspro 3x3 Jakarta 2025. Kemenangan ini membawa mereka melaju ke partai puncak turnamen bergengsi tersebut. Pertandingan semifinal yang sengit ini berlangsung di Plaza Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Minggu malam.
Dalam laga semifinal yang penuh drama, Lugano berhasil mengalahkan tim Utrecht dari Belanda dengan skor akhir 21-17. Kemenangan ini memastikan satu tempat bagi Lugano di babak final, di mana mereka akan menghadapi tantangan dari tim Hangzhou. Laga final ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam juga, pukul 19.20 WIB, di lokasi yang sama.
Skuad Lugano yang diperkuat oleh Michael James Efevberha, Malik Hluchoweckyj, Westher Molteni, dan Jose Carlos Zesati Espinoza menunjukkan performa yang solid. Mereka berhasil mengatasi perlawanan ketat dari Utrecht, yang dihuni oleh Olusheyi Adetunji, Nesta Agasi, Norbert Thelissen, dan Dimeo van der Horst, untuk merebut tiket ke final.
Pertarungan Sengit di Semifinal: Lugano vs Utrecht
Pertandingan semifinal antara Lugano dan Utrecht berlangsung sangat sengit sejak awal. Kedua tim menunjukkan pertahanan yang solid, sehingga perolehan skor berjalan lambat. Pada empat menit pertama, Lugano hanya unggul tipis dengan skor 5-3, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di lapangan.
Setelah itu, dinamika pertandingan berubah menjadi saling kejar-mengejar poin. Baik Lugano maupun Utrecht berhasil mendulang angka secara bergantian, menjaga selisih skor tetap tipis. Michael James Efevberha menjadi sorotan ketika berhasil mencetak dua poin krusial melalui tembakan dari luar garis tiga angka, yang sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 10-10.
Memasuki menit keenam, tempo permainan semakin meningkat. Kedua tim mulai bermain lebih agresif, yang berdampak pada lonjakan perolehan skor. Malik Hluchoweckyj berhasil menambah keunggulan Lugano melalui dua lemparan bebas, membuat skor menjadi 20-15, mendekatkan mereka pada kemenangan.
Meskipun demikian, Adetunji dan Agasi dari Utrecht tidak menyerah begitu saja. Mereka berupaya keras memperkecil ketertinggalan, berhasil membuat skor menjadi 17-20. Namun, harapan Utrecht untuk membalikkan keadaan pupus setelah Malik Hluchoweckyj sukses melakukan lay-up penentu. Aksi tersebut mengakhiri perlawanan Utrecht dengan sisa waktu 1 menit 3 detik, mengunci kemenangan Lugano 21-17.
Perjalanan Tim Indonesia dan Tantangan di Final FIBA 3x3 Challenger
Sementara tim Lugano merayakan kemenangannya, wakil-wakil Indonesia dalam ajang FIBA 3x3 Challenger kali ini belum mampu berbicara banyak. Tiga tim lokal, yakni Batavia Mandiri, Jakarta Mandiri, dan South Jakarta Inaspro, gagal menembus babak perempat final. Hasil ini menunjukkan tantangan besar bagi tim-tim Indonesia di kancah internasional.
Bahkan, Batavia Mandiri tidak berhasil lolos ke babak utama (main draw) dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Inaspro Kemenpora ini. Performa tim-tim Indonesia menjadi evaluasi penting untuk pengembangan basket 3x3 di masa mendatang. Pengalaman bertanding melawan tim-tim internasional diharapkan dapat menjadi pembelajaran berharga.
Dengan kemenangan atas Utrecht, Lugano kini bersiap menghadapi tantangan berat di final melawan Hangzhou. Pertandingan final ini diprediksi akan menyajikan tontonan yang menarik, mengingat kedua tim telah menunjukkan performa terbaiknya sepanjang turnamen. Keberhasilan Lugano mencapai final menegaskan kualitas dan persiapan mereka dalam kompetisi FIBA 3x3 Challenger.
Ajang FIBA 3x3 Challenger ini tidak hanya menjadi panggung bagi para pebasket internasional, tetapi juga momentum penting bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah turnamen berskala global. Kehadiran tim-tim top dunia di Jakarta menunjukkan potensi Indonesia sebagai pusat pengembangan olahraga basket 3x3 di Asia Tenggara.