Optimis Raih Emas di IFSC World Cup Bali 2025, Rajiah Sallsabillah Yakin Atlet Indonesia Siap Berlaga
Atlet panjat tebing Rajiah Sallsabillah optimis Indonesia akan meraih banyak medali emas di IFSC World Cup Bali 2025 berkat persiapan matang dan dukungan penuh sebagai tuan rumah.

Atlet panjat tebing putri Indonesia, Rajiah Sallsabillah, mengungkapkan keyakinannya bahwa para atlet Tanah Air mampu meraih banyak medali emas pada ajang International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Bali 2025 yang akan berlangsung pada 2-4 Mei mendatang. Ia melihat peluang besar, khususnya pada nomor speed climbing, baik untuk atlet putra maupun putri. Keuntungan menjadi tuan rumah juga akan menjadi faktor pendukung kesuksesan Indonesia.
Rajiah menjelaskan peluang emas terbuka lebar di tiga nomor pertandingan, yaitu speed climbing, lead climbing, dan bouldering climbing. Menurutnya, dukungan penuh sebagai tuan rumah akan sangat membantu para atlet Indonesia dalam mencapai performa terbaik. Ia menambahkan, "Peluang dalam nomor speed, baik putra dan putri pastinya besar, ditambah mendapatkan dukungan penuh sebagai tuan rumah," ungkap Rajiah di Jakarta, Senin.
Keberadaan atlet-atlet muda berbakat yang terus berkembang juga menjadi faktor pendorong optimisme Rajiah. Ia berharap para atlet muda dapat belajar dari para senior untuk memperkuat regenerasi atlet panjat tebing Indonesia. Meskipun ia sendiri absen di IFSC World Cup Bali 2025 karena pemulihan pasca operasi tulang belakang, Rajiah tetap memberikan dukungan penuh kepada tim Indonesia.
Kesempatan Emas di Depan Mata
Indonesia berencana memanfaatkan status tuan rumah secara maksimal dengan mengirimkan jumlah atlet yang banyak. Hal ini diungkapkan oleh pelatih tim panjat tebing Indonesia, Hendra Basir. Rencananya, Indonesia akan mengirimkan 10 atlet putra dan 9 atlet putri untuk nomor speed climbing.
Untuk nomor lead climbing, Indonesia akan mengirimkan 6 atlet putra dan 6 atlet putri. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan peluang meraih medali emas di berbagai nomor pertandingan. Jumlah atlet yang signifikan ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam berkompetisi dan merebut medali di ajang internasional ini.
Rajiah menambahkan bahwa kualitas atlet panjat tebing putri Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. Ia optimistis bahwa dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan kerja keras para atlet, Indonesia dapat mencapai prestasi gemilang di IFSC World Cup Bali 2025. Dukungan dan pembinaan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberhasilan regenerasi atlet.
Dukungan Penuh untuk Atlet Muda
Rajiah, sebagai salah satu atlet senior, berharap para atlet muda dapat mengikuti jejak para seniornya. Ia menekankan pentingnya semangat belajar dan kerja keras untuk mencapai prestasi terbaik. "Pastinya saya sebagai senior berharapnya adik-adik yang baru bergabung di pelatnas, maupun yang memang sudah lama bergabung bisa mengikuti jejak seniornya," ujar Rajiah.
Dukungan dan bimbingan dari atlet senior sangat penting bagi perkembangan atlet muda. Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para senior dapat menjadi bekal berharga bagi para atlet muda dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia panjat tebing. Hal ini akan memperkuat tim Indonesia dan meningkatkan peluang meraih medali.
Dengan persiapan yang matang, dukungan penuh sebagai tuan rumah, dan kualitas atlet yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih banyak medali emas di IFSC World Cup Bali 2025. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata perkembangan prestasi panjat tebing Indonesia di kancah internasional.
IFSC World Cup Bali 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai momentum untuk meningkatkan popularitas olahraga panjat tebing di Indonesia dan menginspirasi generasi muda untuk menekuni olahraga ini.