Pocari Sweat Run Lombok 2025: Dorong Sport Tourism dan Lahirkan Atlet Baru
Menpora Dito Ariotedjo optimis Pocari Sweat Run Lombok 2025 akan mendongkrak sport tourism di Lombok dan menjadi wadah pencarian bakat atlet lari.

Jakarta, 11 Maret 2024 - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyampaikan harapan besarnya terhadap penyelenggaraan Pocari Sweat Run Lombok 2025. Ia yakin event lari berskala besar ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan sport tourism di Indonesia, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebanyak 7.000 pelari dari berbagai kategori, yaitu marathon, half marathon, 10K, dan 4.3K, akan berpartisipasi dalam event yang akan mengelilingi sirkuit Mandalika ini.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa lalu, Menpora Dito mengungkapkan apresiasinya terhadap konsistensi Pocari Sweat dalam menyelenggarakan event lari selama 12 tahun. Penambahan lokasi penyelenggaraan ke Lombok tahun ini semakin memperkuat komitmen tersebut. "Pastinya yang pertama saya apresiasi untuk Pocari Sweat yang sudah konsisten selama 12 tahun mengadakan acara yang utamanya lari, dan tahun ini saya tambah apresiasi lagi karena tambah lokasi," ujar Menpora Dito.
Menpora optimistis Pocari Sweat Run Lombok 2025 akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari, baik domestik maupun internasional. Keunikan berlari di Sirkuit Mandalika dengan kontur aspal terbaik kelas internasional akan memberikan pengalaman tak terlupakan. Event ini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pelari pemula yang kini semakin banyak bermunculan di Indonesia.
Sirkuit Mandalika: Tantangan dan Peluang
Menpora Dito menekankan bahwa pemilihan Sirkuit Mandalika sebagai lokasi penyelenggaraan bukan tanpa alasan. "Ini merupakan lokasi yang saya rasa sangat ikonik, di mana runners akan mendapatkan pengalaman yang sangat berbeda, karena juga akan melewati Sirkuit Mandalika. Di Mandalika sendiri, maupun Lombok, ini adalah kontur dari elevationnya yang sangat menantang, dan juga cuacanya yang menantang," jelasnya. Tantangan tersebut, menurutnya, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari untuk menguji kemampuan dan stamina mereka.
Selain sebagai ajang kompetisi, event ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pencarian bakat atlet lari berpotensi. "Jadi pertama ini bagus untuk scouting dari potensi atlet yang akan ikut, dan juga bagus juga untuk para pelari kita ini mengasah kemampuannya," imbuh Dito. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga nasional.
Tidak hanya fokus pada aspek olahraga, Pocari Sweat Run Lombok 2025 juga dirancang untuk memberikan pengalaman wisata yang berkesan bagi para peserta. Fasilitas shuttle bus dan tiket gratis ke beberapa destinasi wisata di Lombok akan melengkapi pengalaman berlari mereka. Dengan demikian, event ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata.
Peningkatan Sport Tourism
Menpora Dito berharap Pocari Sweat Run Lombok 2025 menjadi langkah awal untuk pengembangan sport tourism di Indonesia. Ia mendorong agar event serupa dapat diadakan di berbagai daerah lain di Indonesia untuk mempromosikan potensi wisata olahraga di Tanah Air. "Kalau Pocari Sweat Run kayaknya kan sudah 12 tahun ya, jadi ini pasti sesuatu yang konsistensinya sudah tidak perlu kita pertanyakan. Justru harapannya tiap tahun tambah titik daerah. Ditodong lagi," kata Menpora Dito.
Dengan menggabungkan olahraga lari dengan keindahan alam Lombok, Pocari Sweat Run Lombok 2025 diharapkan mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian daerah dan memperkenalkan Lombok sebagai destinasi sport tourism yang menarik.
Keberhasilan Pocari Sweat Run Lombok 2025 diharapkan dapat menjadi contoh bagi penyelenggaraan event olahraga lainnya di Indonesia. Integrasi antara olahraga dan pariwisata merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan perekonomian dan mempromosikan potensi daerah.
Secara keseluruhan, Pocari Sweat Run Lombok 2025 diharapkan bukan hanya sekadar event lari biasa, melainkan juga sebagai momentum untuk mendorong pertumbuhan sport tourism dan melahirkan atlet-atlet lari berprestasi di Indonesia.