PON 2028: KONI Aceh Instruksikan Persiapan Matang Cabor
KONI Aceh menginstruksikan seluruh cabang olahraga untuk mempersiapkan diri menghadapi PON XXI 2028 di NTT-NTB, dengan fokus pada Pra Kualifikasi PORA dan Porwil sebagai tahapan krusial.

Banda Aceh, 22 Februari 2024 (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh telah menginstruksikan seluruh pengurus cabang olahraga (cabor) di Aceh untuk segera mematangkan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2028 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Instruksi ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum KONI Aceh, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, pada Sabtu lalu di Banda Aceh. Persiapan yang matang dan berkesinambungan, menurut Abu Razak, sangatlah penting untuk menghadapi berbagai agenda olahraga dalam empat tahun ke depan.
Pengumuman tersebut disampaikan di sela-sela Rapat Kerja (Raker) KONI Aceh 2025 yang dihadiri oleh pengurus cabor tingkat provinsi dan KONI kabupaten/kota se-Aceh. Raker ini menjadi momentum penting untuk menyusun strategi dan rencana guna mencapai target prestasi di PON 2028.
Pra Kualifikasi PORA dan Porwil: Tahapan Krusial Menuju PON 2028
Abu Razak menekankan pentingnya Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pra PORA) 2026 sebagai langkah awal. Ajang ini menjadi seleksi penting bagi atlet dan pelatih dari seluruh kabupaten/kota di Aceh untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Pra PORA dan Porwil Sumatera tahun 2027 merupakan tahapan krusial untuk menyaring atlet dan pelatih terbaik yang akan mewakili Aceh di pra kualifikasi PON. "Seperti yang telah kita lalui di masa sebelumnya, Pra PON dan Porwil menjadi penentu tiket lolos menuju PON 2028 nanti," ujar Abu Razak.
KONI Aceh menyadari bahwa persaingan di PON 2028 akan sangat ketat. Oleh karena itu, persiapan yang maksimal sejak dini menjadi kunci keberhasilan. Hal ini terutama berlaku mengingat cabang olahraga yang dipertandingkan di PON 2028 lebih sedikit dibandingkan PON Aceh-Sumut 2024.
Tantangan dan Harapan di PON 2028
Abu Razak mengungkapkan bahwa beberapa cabang olahraga yang sebelumnya menyumbangkan medali emas untuk Aceh tidak dipertandingkan di PON 2028. Oleh karena itu, cabor yang masuk dalam daftar pertandingan di PON 2028 harus mempersiapkan diri secara optimal.
Ia juga menyampaikan harapan besar agar cabor yang berlaga di PON 2028 dapat meraih prestasi maksimal. "Sangat besar harapan kita kepada cabang-cabang olahraga yang nantinya dipertandingkan di PON 2028 untuk meraih prestasi maksimal. Oleh sebab itu, persiapan harus dimulai dari sekarang," tegas Abu Razak.
PON XXII di NTT-NTB 2028 hanya akan mempertandingkan 46 cabang olahraga; 22 cabang di NTT dan 24 cabang di NTB. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang mempertandingkan 67 cabang olahraga (33 di Aceh dan 34 di Sumatera Utara).
Persiapan yang Terencana dan Terukur
KONI Aceh telah memulai langkah-langkah strategis untuk memastikan kesiapan atlet dan pelatih Aceh dalam menghadapi PON 2028. Raker KONI Aceh 2025 menjadi forum penting untuk membahas strategi, rencana pelatihan, dan dukungan yang dibutuhkan oleh masing-masing cabor.
Dengan mempertimbangkan jumlah cabang olahraga yang lebih sedikit di PON 2028, KONI Aceh akan memfokuskan sumber daya dan pelatihan pada cabor-cabor yang berpotensi meraih medali. Seleksi atlet dan pelatih yang ketat melalui Pra PORA dan Porwil akan memastikan hanya atlet dan pelatih terbaik yang mewakili Aceh.
KONI Aceh juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan sponsor, untuk mendukung persiapan atlet dan pelatih. Dukungan ini mencakup fasilitas pelatihan, pembinaan, dan pendanaan yang memadai.
Dengan persiapan yang matang dan terencana, KONI Aceh optimis dapat meraih prestasi gemilang di PON 2028. Komitmen dan kerja keras dari seluruh pihak, mulai dari atlet, pelatih, hingga pengurus KONI, akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target prestasi tersebut.