PSIS Semarang Tak Kaitkan Keterlambatan Gaji dengan Kekalahan Telak 1-5 dari Malut United
Pelatih caretaker PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, menolak mengaitkan keterlambatan gaji pemain dengan kekalahan timnya atas Malut United, menekankan fokus pada strategi dan performa lawan.

Kekalahan telak PSIS Semarang dari Malut United dengan skor 1-5 pada lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, Jumat malam (17/5), tak dikaitkan oleh Pelatih caretaker, Muhammad Ridwan, dengan masalah keterlambatan gaji pemain. Pertandingan tersebut terjadi di Ternate, Maluku Utara, pada Jumat malam. Ridwan menegaskan fokus tim tetap pada strategi dan performa di lapangan, bukan pada masalah internal seperti gaji.
"Fokus kami tetap di pertandingan dan internal tim. Kami tidak mengaitkan hasil ini dengan hal-hal di luar lapangan seperti keterlambatan gaji. Semua pemain tetap memberikan 100 persen. Saya apresiasi perjuangan mereka," tegas Ridwan seusai pertandingan. Ia lebih menekankan faktor strategi dan antisipasi tim yang kurang maksimal sebagai penyebab kekalahan tersebut.
Absennya pemain inti seperti Alfeandra Dewangga dan Gali Freitas akibat cedera juga turut berpengaruh signifikan terhadap performa tim. Dominasi Malut United sepanjang pertandingan diakui oleh Ridwan, namun ia tetap memberikan apresiasi atas permainan apik yang ditunjukkan oleh tim lawan.
Analisis Kekalahan dan Pujian untuk Malut United
Ridwan mengakui dominasi Malut United dalam pertandingan tersebut. Ia menyatakan, "Permainan memang didominasi oleh Malut United. Kami kehilangan beberapa pemain inti yang tidak bisa tampil, dan itu sangat pengaruhi permainan kami. Tentu saja, kami kecewa dengan hasil ini, tetapi tetap memberikan selamat untuk Malut United yang tampil sangat baik."
Lebih lanjut, Ridwan memuji atmosfer luar biasa di Stadion Gelora Kie Raha yang mampu membangkitkan semangat juang Malut United. Ia menyebut kehadiran Malut United sebagai warna baru di Liga 1, dengan antusiasme penonton yang sangat positif bagi kompetisi. Ia juga memberikan pujian khusus kepada saudara Sayuri yang bermain untuk Malut United, menilai kualitas mereka layak untuk membela tim nasional Indonesia.
Sementara itu, pemain PSIS, Reiva, menyatakan bangga bisa bermain melawan Malut United dan merasa telah memberikan penampilan maksimal meskipun hasilnya kurang memuaskan. Ia juga mengaku terkesan dengan atmosfer stadion dan basis suporter Malut United yang memberikan energi berbeda dalam pertandingan.
Detail Pertandingan dan Gol
Kemenangan telak Malut United disokong oleh tiga gol yang dicetak Yance Sayuri, serta satu gol masing-masing dari Chechu Menenes dan Diego Martinez. Satu gol balasan PSIS tercipta melalui gol bunuh diri Safrudin Tahar.
Berikut poin-poin penting dari pertandingan:
- PSIS Semarang kalah telak 1-5 dari Malut United.
- Pelatih PSIS tidak mengaitkan kekalahan dengan masalah keterlambatan gaji pemain.
- Faktor strategi dan cedera pemain inti PSIS menjadi penyebab kekalahan.
- Malut United tampil dominan sepanjang pertandingan.
- Atmosfer stadion dan dukungan penonton Malut United sangat luar biasa.
Meskipun mengalami kekalahan, PSIS Semarang tetap menunjukkan sportifitas dan mengakui keunggulan Malut United. Pertandingan ini menjadi bukti daya saing yang tinggi di Liga 1 Indonesia dan menunjukan potensi dari tim-tim yang sebelumnya mungkin kurang mendapat sorotan.