Raih Perunggu di Kejuaraan Dunia: Dewa United Academy KU-18 Ukir Sejarah, Kalahkan Tim Australia di Laga Sengit
Dewa United Academy KU-18 berhasil meraih perunggu di World Youth Championship 2025 Singapura, menunjukkan konsistensi dan mentalitas juara. Bagaimana mereka mengalahkan tim kuat lainnya?

Klub bola basket Dewa United Academy Kelompok Umur 18 (KU-18) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Mereka sukses meraih peringkat ketiga atau medali perunggu dalam ajang bergengsi Divisi 1 World Youth Championship 2025. Kejuaraan dunia bola basket ini diselenggarakan di Singapura, menarik perhatian pecinta olahraga dari berbagai penjuru dunia.
Pencapaian luar biasa ini menunjukkan konsistensi dan kualitas pembinaan yang diterapkan oleh Dewa United Banten. Tim akademi tersebut mampu bersaing ketat dengan tim-tim kuat dari berbagai negara. Pelatih Dewa United Academy KU-18, Randie Ian Thomas, mengungkapkan kebanggaannya atas perjuangan dan karakter yang ditunjukkan oleh para pemain muda.
Medali perunggu ini menjadi bukti nyata kerja keras seluruh tim dan keberhasilan program pembinaan berkelanjutan. Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama klub, tetapi juga membawa nama baik bangsa Indonesia di panggung olahraga global. Komitmen untuk terus mengembangkan bibit unggul menjadi fokus utama Dewa United Academy.
Perjalanan Gemilang Menuju Podium Kejuaraan Dunia
Dewa United Academy KU-18 menunjukkan performa impresif sepanjang turnamen Divisi 1 World Youth Championship 2025. Mereka memulai perjalanan dengan kemenangan meyakinkan atas wakil Malaysia, SuperNova, pada pertandingan pembuka tanggal 8 Agustus. Skor akhir 39-32 menjadi awal yang positif bagi skuad muda Indonesia.
Konsistensi Dewa United Academy berlanjut pada laga kedua, sehari setelahnya. Mereka berhasil menundukkan tim tuan rumah, HOB, dengan skor telak 73-38. Kemenangan ini semakin mempertegas dominasi tim Dewa United di fase awal turnamen.
Pada pertandingan ketiga, wakil tuan rumah lainnya, ProForm, juga tidak mampu membendung permainan Anak Dewa. Melalui laga yang alot dan penuh kerja keras, Dewa United Academy KU-18 berhasil menundukkan lawan dengan kemenangan tipis 66-60. Pertandingan ini bahkan harus diselesaikan melalui babak tambahan waktu (overtime), menunjukkan mentalitas pantang menyerah para pemain.
Namun, langkah Dewa United Academy KU-18 terhenti di babak empat besar atau semifinal. Mereka harus mengakui keunggulan TITANS asal Singapura dengan skor 40-48. Kekalahan ini membuat wakil Merah Putih harus berlaga di perebutan peringkat ketiga, memperebutkan medali perunggu.
Mentalitas Juara dan Komitmen Pembinaan Berkelanjutan
Dalam laga penentuan perebutan posisi ketiga, skuad asuhan Randie Ian Thomas kembali menunjukkan kualitas dan mentalitas tak patah arang. Mereka menghadapi Pelicans asal Australia dalam pertandingan yang sangat ketat. Pertandingan berakhir dengan skor tipis 40-39 untuk kemenangan Dewa United Academy KU-18.
Kemenangan dramatis ini memastikan medali perunggu bagi Dewa United Academy KU-18. Pelatih Randie Ian Thomas menyatakan bahwa posisi ketiga ini adalah hasil terbaik yang bisa didapatkan, mengingat persaingan ketat melawan tim-tim kuat dari berbagai negara. Ini adalah buah kerja keras seluruh tim dan pembinaan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, klub Dewa United Banten terus berkomitmen mengembangkan bibit unggul untuk masa depan bola basket Indonesia. Mereka berupaya untuk selalu mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah internasional. Prestasi ini menjadi motivasi besar untuk terus berinvestasi dalam pengembangan talenta muda.