Rakernas Pickleball: Bidik PON, SEA Games, hingga Olimpiade 2028
Rapat Kerja Nasional Pickleball Indonesia bahas strategi menuju PON, SEA Games, dan Olimpiade 2028, termasuk pembentukan Komunitas Pickleball Indonesia (KOPI).

Jakarta, 30 April 2025 - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Indonesia Pickleball Federation (PB IPF) 2025 telah sukses diselenggarakan, membahas strategi besar untuk kemajuan olahraga pickleball di Indonesia. Agenda utama meliputi persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, dan yang paling ambisius, peluang tampil di Olimpiade 2028. Rakernas ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia, serta pejabat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI Pusat.
Ketua Umum PB IPF, Komarudin, menyampaikan optimismenya terhadap potensi pickleball Indonesia di kancah internasional. "Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran peserta Rakernas IPF dari berbagai provinsi. Di depan sudah ada PON, SEA Games hingga Olimpiade 2028. Semoga Rakernas ini bisa menghasilkan rumusan-rumusan penting untuk kemajuan pickleball. Optimistis Olimpiade akan ada wakil Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Rakernas yang berlangsung selama dua hari di Gedung Syafei, Universitas Negeri Jakarta, diikuti oleh 22 Pengurus Provinsi. Kehadiran Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, dan Wakil Ketua Umum I KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, semakin menegaskan pentingnya acara ini bagi perkembangan pickleball nasional.
Agenda Strategis Menuju Olimpiade 2028
Wakil Ketua Umum PB IPF sekaligus Ketua Panitia Rakernas, Harlin Rahardjo, memaparkan sejumlah agenda besar yang telah dirancang untuk tahun 2025. Agenda ini mencakup berbagai kejuaraan, baik nasional maupun internasional, sebagai batu loncatan menuju target Olimpiade.
Salah satu agenda yang disoroti adalah Indonesia Open di Universitas Negeri Jakarta pada bulan Juni, diikuti Kejurnas Antarpelajar. Puncaknya adalah partisipasi dalam seri Kejuaraan Dunia World Pickleball Championships di Bali pada bulan September. Kejuaraan-kejuaraan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet dan popularitas pickleball di Indonesia.
Tidak hanya fokus pada prestasi atlet, Rakernas juga membahas pengembangan ekosistem pickleball di Indonesia. Salah satu keputusan penting adalah pembentukan Komunitas Pickleball Indonesia (KOPI), sebagai upaya untuk memperluas basis penggemar dan pemain pickleball di seluruh tanah air.
Membangun Landasan Menuju PON 2028
Sekretaris Jenderal PB IPF, Cak Susilo, menjelaskan bahwa Rakernas juga membahas persyaratan teknis dan administratif untuk menjadikan pickleball sebagai cabang olahraga resmi pada PON 2028. Keberhasilan pickleball sebagai cabang ekshibisi pada PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara menjadi modal penting dalam upaya ini.
Partisipasi positif dari berbagai pihak pada PON 2024 menunjukkan potensi besar pickleball untuk diterima sebagai cabang olahraga resmi. Rakernas diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.
Dengan memadukan unsur badminton, tenis, dan tenis meja, pickleball menawarkan permainan yang dinamis dan mudah dipelajari. Ukuran lapangan yang sama dengan badminton juga memudahkan adaptasi dan pengembangan olahraga ini di Indonesia.
Harapan untuk Masa Depan Pickleball Indonesia
Rakernas IPF 2025 diharapkan menjadi titik balik bagi perkembangan pickleball di Indonesia. Dengan strategi yang terencana dan dukungan dari berbagai pihak, pickleball berpotensi besar untuk bersaing di kancah nasional dan internasional, bahkan hingga Olimpiade 2028. Pembentukan KOPI juga diharapkan dapat memperluas jangkauan dan popularitas olahraga ini di kalangan masyarakat Indonesia.
Keberhasilan penyelenggaraan berbagai kejuaraan nasional dan internasional, serta upaya menjadikan pickleball sebagai cabang olahraga resmi di PON 2028, akan menjadi langkah krusial dalam mewujudkan mimpi membawa atlet pickleball Indonesia ke Olimpiade.