Aqsa Working Group Desak Boikot Global Produk Pendukung Israel di Tengah Krisis Gaza
Aqsa Working Group (AWG) menyerukan pemboikotan global produk-produk yang mendukung Israel, mendesak Indonesia untuk melawan genosida di Gaza dan menekankan efektivitas gerakan BDS.
Jakarta, 25 April 2025 - Di tengah krisis kemanusiaan yang semakin mencekam di Jalur Gaza akibat penutupan perbatasan oleh Israel sejak Maret 2025, Aqsa Working Group (AWG) kembali menyerukan aksi pemboikotan global terhadap produk-produk yang mendukung rezim Zionis. Seruan ini dilontarkan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan Israel yang dinilai telah menyebabkan krisis pangan dan obat-obatan di wilayah tersebut.
Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah, dalam pernyataan persnya di Jakarta, Jumat, menegaskan bahwa boikot global merupakan gerakan sipil paling efektif untuk melawan pendudukan Israel. "Aksi Jumat kali ini, AWG mengangkat seruan penguatan boikot global karena gerakan sipil yang paling efektif untuk melemahkan, dan bahkan dapat menghentikan Zionisme, adalah boikot global," tegas Anshorullah.
AWG mendesak seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam aksi ini dengan menghindari pembelian dan konsumsi produk-produk yang berafiliasi dengan Israel. Anshorullah menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam melawan ketidakadilan yang terjadi di Palestina. "Jangan biarkan kita dan seluruh keluarga kita membeli atau mengkonsumsi produk-produk yang terafiliasi dengan Zionis Israel karena menggunakan produk mereka akan memperkuat Zionis dalam melancarkan kejahatan di Palestina," serunya.
Efektivitas Gerakan BDS dan Tekanan Internasional
Anshorullah menyoroti keberhasilan Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang telah berjalan selama 19 tahun. Ia mencontohkan beberapa perusahaan multinasional seperti G4S, Veolia, Orange, Puma, dan Pillsbury yang telah mengurangi atau bahkan menghentikan dukungan mereka terhadap Israel sebagai bukti nyata dampak gerakan BDS.
Menurut Anshorullah, tekanan internasional melalui boikot terbukti efektif dalam mengisolasi Israel dan memaksa mereka untuk bertanggung jawab atas tindakannya. "Boikot sekarang juga. Boikot sampai Palestina merdeka dan Masjid Al Aqsa terbebaskan," serunya kembali.
AWG menilai bahwa Indonesia perlu memainkan peran yang lebih besar dalam upaya menghentikan kezaliman yang terjadi di Gaza. Anshorullah menekankan pentingnya aksi berkelanjutan dan upaya luar biasa dari Indonesia untuk melawan genosida yang dilakukan Israel.
Aksi demonstrasi yang bertema "Lawan Zionis Israel, Boikot Produk Pendukungnya" ini merupakan aksi rutin AWG yang digelar setiap Jumat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Aksi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melawan genosida Israel di Gaza dan memberikan tekanan internasional kepada Israel untuk menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi.
Seruan Aksi Konkret dan Kesadaran Publik
Aqsa Working Group tidak hanya menyerukan pemboikotan produk, tetapi juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan isu Palestina dan dampak pendudukan Israel. Mereka menekankan pentingnya edukasi publik agar masyarakat lebih memahami konteks konflik dan bagaimana pilihan konsumen dapat berdampak pada situasi di lapangan.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai merespon tekanan BDS, AWG berharap aksi boikot akan semakin efektif dalam menekan Israel untuk menghentikan tindakannya dan memulai proses perdamaian yang adil. Gerakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan dukungan internasional bagi Palestina dan mendorong solusi yang berkelanjutan untuk konflik tersebut.
Langkah selanjutnya yang direncanakan AWG adalah memperluas kampanye boikot ke berbagai platform digital dan media sosial, serta menjalin kerjasama dengan organisasi internasional dan LSM untuk memperkuat tekanan internasional terhadap Israel. Mereka juga berencana untuk meningkatkan edukasi publik melalui seminar, workshop, dan diskusi publik.
AWG berharap bahwa seruan pemboikotan ini akan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat internasional, dan bersama-sama dapat menciptakan tekanan yang cukup signifikan untuk memaksa Israel mengakhiri pendudukan dan genosida di Gaza, serta mewujudkan perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina.