Aturan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Efektif Kurangi Kemacetan, Kata Polisi
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebut penggunaan bahu jalan tol di ruas Semanggi-Cawang efektif kurangi kemacetan hingga lebih dari separuh, namun perlu evaluasi keamanan.
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan bahwa kebijakan penggunaan bahu jalan tol di ruas jalan Tol Dalam Kota, khususnya dari Semanggi (KM 7) hingga Interchange Cawang, efektif mengurangi kemacetan. Keputusan ini diambil untuk mengatasi kepadatan kendaraan yang signifikan di jam-jam sibuk. Kebijakan ini berlaku mulai Senin, 24 Februari 2025 hingga Jumat, 28 Februari 2025, pukul 18.00 - 20.00 WIB.
Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Latif Usman, waktu tempuh dari KM 7 hingga Interchange Cawang yang sebelumnya rata-rata 40 menit, kini berkurang menjadi 16 menit. "Alhamdulillah, tadinya dari KM7 sampai Interchange Cawang itu ditempuh rata-rata 40 menit. Dengan adanya aturan bahu jalan ini dapat ditempuh 16 menit, ini ada kemajuannya yang kita harapkan," ujar Kombes Pol. Latif Usman dalam keterangannya.
Pengurangan waktu tempuh yang signifikan ini menunjukkan dampak positif dari kebijakan tersebut dalam mengatasi kemacetan di ruas jalan tol yang padat tersebut. Namun, perlu diingat bahwa kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi lebih lanjut untuk melihat efektivitas dan keamanan jangka panjang.
Evaluasi dan Pertimbangan Keamanan
Meskipun efektif mengurangi kemacetan, Kombes Pol. Latif Usman menjelaskan bahwa perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut sebelum memperluas kebijakan ini ke ruas jalan tol lainnya. "Ya, kita lihat daripada situasi volume kendaraan, memang volume kendaraan yang ada saat ini melumpuhnya di KM7 itu, sehingga di situlah untuk memanfaatkan bahu jalan itu. Tempat lain saya rasa memang belum, kita juga harus melihat segi keamanan," jelasnya.
Aspek keamanan menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan ini. Petugas kepolisian akan terus memantau penggunaan bahu jalan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. "Makanya, petugas akan memantau untuk bahu jalan yang digunakan. Dan kita amankan betul, sehingga untuk keselamatan yang paling kita utamakan. Jadi bukan hanya kecepatan, tapi adalah keselamatan," tegasnya.
Apabila terjadi kendaraan yang mengalami kerusakan di bahu jalan, petugas akan segera memberikan bantuan dan penanganan yang diperlukan. Prioritas utama tetap pada keselamatan pengguna jalan, bukan hanya pada kecepatan perjalanan.
Kebijakan Sementara dan Evaluasi Berkelanjutan
Kebijakan penggunaan bahu jalan tol ini masih bersifat sementara dan akan dievaluasi berdasarkan data dan hasil pemantauan di lapangan. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk volume kendaraan dan aspek keamanan, sebelum memutuskan untuk memperluas kebijakan ini ke ruas jalan tol lainnya.
Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan kemacetan di jalan tol, khususnya di jam-jam sibuk. Namun, solusi jangka panjang yang lebih komprehensif tetap diperlukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan secara berkelanjutan.
Pemerintah dan pihak terkait terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di jalan tol. Selain penggunaan bahu jalan, berbagai upaya lain seperti peningkatan infrastruktur dan penerapan sistem manajemen lalu lintas yang lebih efektif juga terus dikembangkan.
Kesimpulan
Penggunaan bahu jalan tol di ruas Semanggi-Cawang terbukti efektif mengurangi kemacetan. Namun, perlu adanya evaluasi berkelanjutan terkait aspek keamanan dan volume kendaraan sebelum diterapkan di ruas tol lainnya. Keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan ini.