Banjarmasin Impor Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2025
Menjelang Idul Adha 2025, Kota Banjarmasin dipastikan mengandalkan pasokan hewan kurban mayoritas dari luar Kalimantan, terutama NTT, NTB, dan Jawa, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akan merayakan Idul Adha 2025 dengan ketersediaan hewan kurban yang sebagian besar didatangkan dari luar Pulau Kalimantan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi, pada Jumat lalu. Pernyataan ini menjawab pertanyaan penting mengenai asal usul hewan kurban yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarmasin dalam perayaan Idul Adha tahun ini.
Menurut Yuliansyah, hewan kurban seperti sapi dan kambing banyak didatangkan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Pulau Jawa. Hewan ternak lokal, meskipun ada, biasanya baru masuk mendekati hari raya Idul Adha. Ini menunjukkan ketergantungan Kota Banjarmasin pada pasokan hewan kurban dari luar daerah untuk memenuhi permintaan yang tinggi selama perayaan Idul Adha.
Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan hewan kurban yang cukup dan juga untuk menjamin kesehatan hewan tersebut. Pemerintah Kota Banjarmasin berkomitmen untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi masyarakat aman dan layak. Persiapan ini merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan ibadah kurban yang lancar dan tertib.
Pasokan Hewan Kurban Mencukupi Kebutuhan Banjarmasin
Pemerintah Kota Banjarmasin melalui DKP3 telah memperkirakan jumlah hewan kurban yang dibutuhkan untuk Idul Adha 2025. Yuliansyah Effendi memperkirakan akan ada sekitar 2.110 ekor sapi dan 920 ekor kambing yang siap untuk dikurbankan. Angka ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Banjarmasin yang akan melaksanakan ibadah kurban.
Untuk memastikan hal tersebut, DKP3 telah melakukan berbagai upaya untuk mengawasi dan memastikan kesehatan hewan kurban. Pengawasan dilakukan secara rutin di kandang penampungan dan lokasi penjualan hewan kurban. Selain itu, penyemprotan disinfektan dan penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) juga dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan kurban.
Langkah-langkah pengawasan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit dan memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak untuk dikurbankan. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan pelaksanaan ibadah kurban berjalan dengan lancar dan aman.
"Untuk 2025, kami memperkirakan terdapat 2.110 ekor sapi dan 920 ekor kambing yang siap dijadikan hewan kurban," ungkap Yuliansyah Effendi.
Imbauan Kepada Masyarakat
Yuliansyah Effendi juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk memilih hewan kurban yang sesuai dengan syariat Islam. Hewan kurban yang baik harus sehat, cukup umur, dan tidak cacat. Pemilihan hewan kurban yang tepat akan memastikan kelancaran dan keberkahan ibadah kurban.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya pelaporan kepada DKP3 bagi panitia kurban atau masyarakat yang akan melakukan pemotongan hewan kurban. Pelaporan ini memungkinkan tim DKP3 untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap daging yang akan dibagikan, guna memastikan keamanan dan kelayakan konsumsi daging tersebut. Ini merupakan langkah penting untuk menjamin kesehatan masyarakat pasca-penyembelihan hewan kurban.
"Pelaporan ini penting agar tim dari DKP3 dapat melakukan pemantauan, serta pemeriksaan terhadap daging yang akan dibagikan, guna memastikan daging tersebut sehat dan layak konsumsi," pungkas Yuliansyah.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Banjarmasin, diharapkan perayaan Idul Adha 2025 dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melaksanakan ibadah kurban dengan aman dan nyaman. Ketersediaan hewan kurban yang cukup dan pengawasan kesehatan hewan kurban menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan ibadah kurban tahun ini.