Fakta! BMKG Pantau Sembilan Titik Panas di Sumatera Utara, Waspada Potensi Karhutla
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sembilan titik panas Sumatera Utara terpantau, mengindikasikan potensi karhutla. Masyarakat diminta waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sembilan titik panas terdeteksi di Sumatera Utara. Temuan ini berdasarkan pantauan sensor medis dari Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20, mengindikasikan potensi peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut.
Titik-titik panas ini tersebar di beberapa wilayah, termasuk empat titik di Padanglawas Utara, dua di Labuhanbatu, satu di Labuhanbatu Selatan, satu di Langkat, dan satu di Batubara. Data ini dirilis pada Minggu, 3 Agustus, oleh Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Budi Hutasoit.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan saat membersihkan area demi mengantisipasi terjadinya kebakaran. Peringatan ini disampaikan mengingat kondisi suhu yang masih cukup panas di sejumlah daerah di Sumatera Utara, yang dapat mempercepat penyebaran api.
Penyebaran Titik Panas dan Imbauan Kewaspadaan
Sebaran sembilan titik panas yang terpantau BMKG menunjukkan konsentrasi di beberapa kabupaten di Sumatera Utara. Empat titik teridentifikasi di Padanglawas Utara, sementara Labuhanbatu memiliki dua titik. Masing-masing satu titik panas ditemukan di Labuhanbatu Selatan, Langkat, dan Batubara.
BMKG secara tegas menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi karhutla. Pembakaran lahan, meskipun untuk tujuan pembersihan, harus dihindari sepenuhnya. Tindakan ini krusial untuk mencegah meluasnya api yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan sosial yang serius.
Imbauan ini sangat relevan mengingat kondisi suhu udara yang masih cukup tinggi di wilayah Sumatera Utara. Pencegahan dini melalui kepatuhan terhadap larangan pembakaran lahan adalah langkah fundamental untuk menghindari bencana karhutla yang lebih besar.
Prospek Cuaca dan Potensi Hujan di Sumatera Utara
Terkait kondisi cuaca di Sumatera Utara pada Senin (4/8) pagi, BMKG memprakirakan rata-rata berawan. Meskipun demikian, potensi hujan ringan diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Sumatera Utara, memberikan sedikit kelegaan dari suhu panas.
Situasi cuaca yang sama juga diprediksi berlanjut hingga siang menjelang sore hari di sejumlah wilayah. Beberapa daerah akan mengalami kondisi cuaca serupa, dengan awan mendominasi langit dan kemungkinan hujan ringan.
Pada malam hari, hujan ringan berpotensi turun di beberapa daerah seperti Asahan, Batubara, Dairi, Deli Serdang, Medan, Pematangsiantar, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Padang Lawas, Langkat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, dan Toba.
Memasuki dini hari, hujan ringan diperkirakan melanda Gunungsitoli, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Pakpak Bharat, dan sekitarnya. Suhu udara rata-rata berkisar antara 15-36 derajat Celcius, dengan kelembaban udara 55-98 persen, dan angin bertiup dari Selatan hingga Barat Daya dengan kecepatan 4-12 km per jam.
Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang
Selain potensi titik panas, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan. Hujan ini dapat disertai petir dan angin kencang, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif.
Fenomena cuaca ekstrem ini terutama berpotensi terjadi di lereng barat dan pantai barat Sumatera Utara. Kecepatan angin yang mencapai 4-12 km per jam dari arah Selatan hingga Barat Daya dapat memperparah kondisi.
Dampak dari kondisi cuaca yang tidak menentu ini bisa sangat beragam, mulai dari banjir, pohon tumbang, hingga banjir bandang. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.