BMKG Warning: Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Banjir Berpotensi Terjadi di Sumut
BMKG Medan memperingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang dan banjir di Sumatera Utara pada Minggu, 16 Maret 2025, terutama di kawasan pegunungan dan pesisir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Sumatera Utara. Peringatan ini disampaikan menyusul prediksi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, berpotensi terjadi pada Minggu, 16 Maret 2025, siang dan malam hari. Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Anggun Lestari, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat karena kondisi ini berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.
Secara rinci, BMKG memprediksi cuaca cerah berawan di pagi hari, dengan potensi hujan ringan di beberapa wilayah seperti Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Asahan. Namun, siang, sore, dan malam hari diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di hampir seluruh wilayah Sumatera Utara. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan melanda beberapa wilayah tertentu di malam hari.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat di malam hari meliputi kawasan Toba, Pakpak Bharat, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, dan Humbang Hasundutan. BMKG mencatat suhu udara rata-rata 14-32 derajat Celcius, kelembaban 75-100 persen, dan angin bertiup dari utara hingga barat daya dengan kecepatan 3-6 km per jam.
Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah
Anggun Lestari kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Peringatan khusus diberikan kepada daerah di kawasan pegunungan, pantai barat, dan pantai timur Sumatera Utara. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Selain hujan lebat, BMKG juga memberikan peringatan terkait potensi gelombang tinggi di perairan sekitar Sumatera Utara. Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Christen Novena Marpaung, menyampaikan informasi mengenai gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter yang berpotensi terjadi di beberapa perairan, termasuk perairan Kepulauan Batu, Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, perairan barat Kepulauan Nias, dan perairan barat Kepulauan Batu.
Gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 14 hingga 17 Maret 2025. Oleh karena itu, nelayan dan masyarakat yang tinggal di sekitar pantai diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi untuk menghindari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang tinggi tersebut. "Nelayan diimbau agar waspada potensi gelombang tinggi tersebut, demikian juga dengan masyarakat yang bermukim di tepi pantai agar juga mewaspadai potensi tersebut," kata Christen.
Imbauan Kesiapsiagaan Masyarakat
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu mempersiapkan diri dan meningkatkan kewaspadaan. Penting untuk memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Langkah-langkah antisipasi seperti membersihkan saluran air, mengamankan bangunan, dan menyiapkan perlengkapan darurat sangat disarankan.
Kewaspadaan juga perlu ditingkatkan bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, seperti daerah lereng gunung dan daerah pesisir. Penting untuk mengenali tanda-tanda bahaya dan segera melakukan evakuasi jika diperlukan. Kerja sama dan koordinasi antar masyarakat dan pemerintah daerah sangat penting dalam menghadapi potensi bencana ini.
Dengan memperhatikan peringatan dini dari BMKG dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat meminimalisir dampak negatif dari potensi hujan lebat, angin kencang, dan banjir di Sumatera Utara.
Selain itu, penting bagi masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui berbagai media resmi BMKG agar dapat melakukan antisipasi sedini mungkin.