Waspada! Cuaca Ekstrem Ancam Sulut hingga 10 Maret 2025
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Sulawesi Utara hingga 10 Maret 2025, dengan hujan lebat, petir, dan angin kencang yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Manado, 8 Maret 2025 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Sulawesi Utara hingga 10 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Sulawesi Utara sepanjang hari ini. Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
"Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," ungkap Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut, dalam keterangan resminya di Manado, Sabtu. Pernyataan ini menekankan urgensi peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG.
Ancaman cuaca ekstrem ini diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Sulawesi Utara, meliputi 15 kabupaten dan kota. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipatif guna meminimalisir dampak buruk dari cuaca ekstrem tersebut.
Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem
Berdasarkan prakiraan BMKG, sejumlah wilayah di Sulawesi Utara berpotensi mengalami cuaca ekstrem hingga 10 Maret 2025. Pada 8 Maret 2025, potensi cuaca ekstrem meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kondisi serupa diperkirakan akan berlanjut pada 9 Maret 2025, dengan fokus potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk tetap waspada dan siaga.
Sementara itu, pada 10 Maret 2025, potensi cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro. BMKG mengimbau agar masyarakat di daerah-daerah tersebut tetap memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Potensi Bencana Hidrometeorologi
BMKG mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini. Hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana.
Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Masyarakat disarankan untuk membersihkan saluran air, memperkuat bangunan rumah, dan menghindari berada di tempat terbuka saat terjadi hujan lebat dan angin kencang. Penting juga untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Astrid Lasut juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana. "Kami berharap warga mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang pada saat kondisi cuaca ekstrem," ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran serta masyarakat dalam mengurangi dampak bencana.
BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik, serta selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang.