Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Imbau 13 Kabupaten/Kota di Sulut
BMKG mengimbau 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara untuk mewaspadai cuaca ekstrem hingga 23 Maret 2025, berpotensi menyebabkan banjir dan longsor.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengeluarkan imbauan penting bagi warga 13 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara. Imbauan tersebut terkait potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana alam seperti banjir dan longsor. Peringatan ini disampaikan pada Rabu, 19 Maret 2025, oleh Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Dhira Utama. Imbauan ini berlaku hingga 23 Maret 2025.
Menurut Dhira Utama, "BMKG mengeluarkan imbauan kewaspadaan cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi hingga 23 Maret 2025."
Analisis BMKG menunjukkan beberapa faktor yang berkontribusi pada potensi cuaca ekstrem ini. Anomali OLR (Outgoing Longwave Radiation) negatif, pergerakan 'Spasial Low Frequency' yang persisten di wilayah Sulawesi Utara, dan pola belokan angin (shearline) serta konvergensi, semuanya berkontribusi pada peningkatan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan yang intens.
Wilayah Rawan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara
BMKG telah mengidentifikasi 13 wilayah di Sulawesi Utara yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Daerah-daerah tersebut meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Minahasa Tenggara.
Selain itu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud juga termasuk dalam wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan.
Kondisi atmosfer yang labil, kelembaban udara tinggi hingga lapisan atas, dan kombinasi fenomena atmosfer tersebut berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang.
Imbauan dan Rekomendasi BMKG
Masyarakat di 13 kabupaten dan kota tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. "Kami menghimbau masyarakat dan pemerintah di Sulawesi Utara agar tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang sebagai tindakan antisipasi bencana hidrometeorologi (genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang) dan menghindari aktivitas terutama di wilayah rawan bencana," ujar Dhira Utama.
BMKG juga merekomendasikan agar masyarakat dan pemerintah daerah terus memantau informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini dari BMKG Sam Ratulangi Manado melalui berbagai kanal informasi yang tersedia. Informasi yang lebih rinci dan detail untuk setiap kelurahan dapat diakses melalui kanal-kanal resmi BMKG.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan siaga dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini. Dengan memantau informasi cuaca secara berkala, diharapkan masyarakat dapat mengambil langkah-langkah antisipasi yang tepat untuk meminimalisir risiko bencana.