BMKG Imbau Warga Kaltim Waspada Karhutla, 21 Titik Panas Terdeteksi!
BMKG Balikpapan imbau kewaspadaan karhutla di Kaltim seiring terpantau 21 titik panas di tiga kabupaten, potensi kebakaran meningkat dengan cuaca panas.

Balikpapan, 28 Maret 2024 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengimbau masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Imbauan ini dikeluarkan menyusul terpantau 21 titik panas di wilayah Kaltim, meningkatkan risiko kebakaran.
Berdasarkan data BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, 21 titik panas tersebar di tiga kabupaten. Jika masyarakat tidak waspada, potensi karhutla akan meningkat signifikan. Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, menekankan pentingnya kewaspadaan ini.
Cuaca panas yang terjadi beberapa hari terakhir di sejumlah kawasan Kaltim menyebabkan dahan, ranting, dan daun mengering. Kondisi ini meningkatkan suhu permukaan dan membuat lahan menjadi sangat rentan terhadap kebakaran. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat sangatlah penting untuk mencegah terjadinya karhutla.
Titik Panas Tersebar di Tiga Kabupaten
Sebanyak 21 titik panas terpantau pada Kamis, 27 Maret 2024, mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA. Sebaran titik panas ini terkonsentrasi di tiga kabupaten: Kabupaten Paser (10 titik), Kutai Timur (6 titik), dan Kutai Kartanegara (5 titik).
Diyan Novrida menjelaskan bahwa informasi titik panas ini telah disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, dan Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Langkah ini bertujuan agar tindakan pencegahan dan penanggulangan dapat segera dilakukan.
Rincian sebaran titik panas per kabupaten sebagai berikut: Kabupaten Paser (10 titik di Kecamatan Batu Sopang, tingkat kepercayaan rendah dan sedang); Kabupaten Kutai Timur (6 titik di tiga kecamatan: Rantau Pulung (2 titik), Kaubun (1 titik), dan Bengalon (3 titik), tingkat kepercayaan rendah dan sedang); dan Kabupaten Kutai Kartanegara (5 titik di tiga kecamatan: Sangasanga (2 titik), Muara Badak (2 titik), dan Anggana (1 titik), tingkat kepercayaan rendah).
Imbauan Kewaspadaan Masyarakat
BMKG menekankan beberapa hal penting untuk mencegah karhutla, antara lain: menghindari pembakaran lahan, tidak membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering, dan selalu waspada terhadap potensi kebakaran. Masyarakat diimbau untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya karhutla.
Kewaspadaan bersama menjadi kunci utama dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kaltim dapat terhindar dari ancaman karhutla yang dapat menimbulkan kerugian besar, baik secara ekonomi maupun lingkungan.
Informasi titik panas yang dipantau BMKG akan terus diperbarui dan disampaikan kepada pihak terkait. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Langkah-langkah pencegahan karhutla yang efektif meliputi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, patroli rutin untuk memantau wilayah rawan kebakaran, serta kesiapsiagaan tim pemadam kebakaran.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan menghadapi karhutla sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Hal ini meliputi kesiapan peralatan pemadam kebakaran, pelatihan bagi petugas pemadam kebakaran, dan penyediaan jalur evakuasi jika terjadi kebakaran.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, diharapkan Kalimantan Timur dapat terhindar dari bencana karhutla yang merugikan.