BPBD Aceh Barat Imbau Warga Waspada Karhutla, 22 Titik Rawan Teridentifikasi
BPBD Aceh Barat mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan guna mencegah karhutla, mengingat 22 titik di kabupaten tersebut teridentifikasi rawan kebakaran.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Imbauan ini dikeluarkan menyusul tingginya potensi kebakaran akibat cuaca terik dan kelembapan udara yang rendah. Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal, di Aceh Barat, Sabtu (1/3).
Menurut Teuku Ronal, imbauan ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya karhutla. Cuaca yang sangat terik sepanjang siang hari dengan kelembapan udara yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya kebakaran. BPBD Aceh Barat menekankan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan ini untuk mencegah terjadinya bencana yang merugikan.
Lebih lanjut, Teuku Ronal menjelaskan bahwa pembakaran lahan, baik untuk membersihkan lahan pertanian maupun membakar sampah, harus dihindari. Praktik tersebut dinilai sangat berisiko memicu kebakaran yang lebih besar dan sulit dikendalikan, mengancam lingkungan dan keselamatan warga sekitar. BPBD Aceh Barat menghimbau masyarakat untuk mencari alternatif lain yang lebih aman dalam membersihkan lahan.
22 Titik Rawan Karhutla di Aceh Barat
BPBD Aceh Barat telah mengidentifikasi 22 titik lokasi di Kabupaten Aceh Barat yang berpotensi tinggi mengalami karhutla. Sebaran titik rawan ini tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Woyla Timur, Woyla Barat, Woyla, Arongan Lambalek, dan Bubon. Kecamatan lain yang juga masuk dalam kategori rawan karhutla adalah Pante Ceureumen, Kaway XVI, Meureubo, Johan Pahlawan, dan Samatiga.
Identifikasi titik rawan ini didasarkan pada analisis kondisi geografis dan iklim di wilayah tersebut. Wilayah-wilayah yang memiliki banyak lahan gambut atau vegetasi kering memiliki risiko lebih tinggi terhadap karhutla. BPBD Aceh Barat akan terus memantau perkembangan situasi dan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya karhutla.
Masyarakat diimbau untuk segera melaporkan jika melihat adanya indikasi kebakaran atau potensi karhutla di sekitar mereka. Kerjasama antara masyarakat dan pemerintah sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla.
Informasi prakiraan cuaca dari Stasiun BMKG Meulaboh juga mendukung imbauan ini. Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa wilayah pantai barat Aceh, termasuk Aceh Barat, saat ini rawan mengalami kekeringan, terutama pada siang hari. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya karhutla.
Pentingnya Pencegahan Karhutla
BPBD Aceh Barat kembali menegaskan imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di wilayah yang memiliki banyak lahan gambut atau rawan karhutla. Metode pembukaan lahan dengan cara membakar sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan dampak yang luas dan merugikan.
Masyarakat dihimbau untuk menggunakan metode alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam membersihkan lahan. Beberapa alternatif yang bisa dipertimbangkan antara lain pembersihan lahan secara manual atau menggunakan alat berat. Dengan demikian, risiko terjadinya karhutla dapat diminimalisir.
BPBD Aceh Barat berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan karhutla. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam mencegah terjadinya karhutla di Kabupaten Aceh Barat.
Kerjasama dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Dengan bekerja sama, kita dapat menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya bencana yang dapat merugikan masyarakat luas.