Polres Karimun Gencarkan Patroli Antisipasi Karhutla Jelang Musim Kemarau
Polres Karimun meningkatkan patroli untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah rawan, menyusul peningkatan potensi Karhutla di musim kemarau.

Kepolisian Resor (Polres) Karimun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan menggencarkan patroli di sejumlah wilayah rawan. Langkah ini diambil sebagai antisipasi dini mengingat musim kemarau yang diperkirakan akan meningkatkan risiko Karhutla. Patroli yang melibatkan empat personel Satuan Samapta Polres Karimun ini menggunakan mobil patroli dan dilakukan secara rutin mulai pukul 11.30 WIB.
"Patroli rutin dilakukan menyusuri lokasi rawan Karhutla," jelas Kasat Samapta Polres Karimun, AKP Rizal. Salah satu lokasi yang menjadi fokus patroli adalah Jalan Harjo Sari, Kecamatan Tebing, yang dikenal sebagai kawasan berisiko tinggi terhadap Karhutla. Dalam patroli tersebut, petugas tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga berdialog dengan warga dan petugas keamanan di area objek vital.
Selain pengawasan, upaya preventif lainnya juga dilakukan. Personel Satmapta Polres Karimun memberikan imbauan langsung kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Warga juga dihimbau untuk aktif melaporkan jika menemukan titik api atau aktivitas pembakaran lahan. AKP Rizal juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam pencegahan Karhutla dengan memanfaatkan layanan Call Center Polri 110 untuk melaporkan kejadian kebakaran.
Upaya Pencegahan Karhutla di Karimun
Langkah-langkah pencegahan Karhutla yang dilakukan Polres Karimun dinilai efektif dalam menciptakan rasa aman dan nyaman di masyarakat. Patroli rutin dan imbauan langsung kepada masyarakat diharapkan dapat meminimalisir kejadian Karhutla. Namun, upaya ini juga harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan dan mencegah pembakaran lahan.
Pentingnya kewaspadaan terhadap Karhutla semakin ditekankan mengingat catatan kejadian Karhutla di Karimun beberapa tahun terakhir. Pada 21 Maret 2024, kebakaran lahan seluas 10 hektare terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Meral Barat. Situasi semakin mengkhawatirkan pada Februari 2025, tercatat 20 kejadian kebakaran lahan kosong di Pulau Karimun Besar dan Pulau Kundur, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Kondisi cuaca yang terik dan keberadaan lahan gambut di Pulau Kundur menjadi faktor penyebab utama tingginya angka kejadian Karhutla.
BMKG memprediksi potensi peningkatan Karhutla selama musim kemarau 2025. Pada pekan kedua April 2025, sekitar dua persen wilayah Zona Wilayah Musim (ZOM) Indonesia telah memasuki musim kemarau. Hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana Karhutla.
Pentingnya Kesiapsiagaan dan Kerja Sama
Polres Karimun tidak hanya mengandalkan patroli, namun juga menggandeng masyarakat dalam upaya pencegahan Karhutla. Kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman kebakaran. Masyarakat diharapkan aktif memberikan informasi dan melaporkan setiap potensi bahaya kebakaran.
Dengan adanya peningkatan patroli dan imbauan kepada masyarakat, diharapkan kejadian Karhutla di Karimun dapat diminimalisir. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla. Pencegahan dini dan kesiapsiagaan yang optimal akan meminimalisir dampak kerugian yang ditimbulkan oleh Karhutla.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya Karhutla dan cara pencegahannya perlu terus ditingkatkan. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mencegah terjadinya Karhutla.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Polres Karimun patut diapresiasi sebagai upaya proaktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya dalam mencegah bencana Karhutla. Semoga upaya ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Karimun.