Fakta Menarik Neraca Dagang Sulsel Semester I 2025: Surplus Fantastis 358 Juta Dolar AS!
Neraca dagang Sulsel Semester I 2025 mencatat surplus signifikan sebesar 358,12 juta dolar AS, menunjukkan kinerja ekspor yang kuat terutama dari sektor komoditas andalan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis data terbaru mengenai kinerja perdagangan daerah tersebut. Pada Semester I 2025, Sulsel berhasil mencatatkan nilai ekspor sebesar 781,63 juta dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini jauh melampaui nilai impor yang tercatat 423,51 juta dolar AS, menghasilkan surplus neraca dagang yang impresif.
Surplus perdagangan Sulsel mencapai 358,12 juta dolar AS, sebuah indikator positif bagi perekonomian lokal. Kepala BPS Sulsel, Aryanto, menegaskan bahwa secara kumulatif, provinsi ini konsisten menunjukkan surplus dalam aktivitas perdagangannya. Kinerja positif ini didorong oleh permintaan ekspor yang stabil untuk berbagai komoditas unggulan.
Keberlanjutan surplus ini menunjukkan ketahanan ekonomi Sulsel di tengah dinamika pasar global. Komoditas ekspor andalan seperti nikel terus menjadi penopang utama, memastikan nilai transaksi ekspor tetap lebih tinggi dibandingkan impor setiap bulannya. Hal ini berkontribusi besar terhadap stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dominasi Nikel dalam Ekspor Sulawesi Selatan
Komoditas nikel masih menjadi tulang punggung utama ekspor Sulawesi Selatan. Pada Juni 2025, nilai ekspor nikel mencapai 76,54 juta dolar AS. Angka ini merepresentasikan 52,79 persen dari total nilai ekspor Sulsel pada bulan tersebut, menegaskan posisi strategis nikel dalam perdagangan internasional provinsi.
Selain nikel, sektor besi dan baja juga menunjukkan performa ekspor yang kuat. Nilai ekspor komoditas ini mencapai 31,18 juta dolar AS, menyumbang sekitar 21,51 persen dari total ekspor. Diversifikasi komoditas ekspor turut diperkuat oleh biji-bijian berminyak dengan nilai ekspor 10,72 juta dolar AS atau 7,39 persen.
Kakao juga memberikan kontribusi signifikan terhadap neraca dagang Sulsel, dengan nilai ekspor mencapai 8,80 juta dolar AS (6,07 persen). Posisi kelima diisi oleh kelompok komoditas garam, belerang, dan kapur, yang mencatatkan ekspor sebesar 7,25 juta dolar AS atau 5,00 persen dari total ekspor. Keberagaman komoditas ini menunjukkan potensi ekspor Sulsel yang luas.
Komoditas Impor Utama dan Kebutuhan Lokal
Meskipun mencatat surplus ekspor yang besar, Sulawesi Selatan juga memiliki kebutuhan impor yang signifikan untuk menunjang aktivitas domestik. Komoditas dengan nilai impor terbesar pada Juni 2025 adalah gandum-ganduman, mencapai 38,63 juta dolar AS. Angka ini setara dengan 33,60 persen dari total impor Sulsel pada bulan tersebut, menunjukkan ketergantungan pada pasokan gandum untuk kebutuhan pangan dan industri.
Sektor pakan ternak juga memerlukan impor yang substansial, terlihat dari nilai impor olahan makanan hewan sebesar 21,02 juta dolar AS (18,28 persen). Kebutuhan akan gula dan kembang gula juga tinggi, dengan nilai impor mencapai 13,56 juta dolar AS atau 11,79 persen. Ini mencerminkan konsumsi domestik yang besar serta kebutuhan industri makanan dan minuman.
Selain itu, bahan kimia anorganik diimpor senilai 8,73 juta dolar AS (7,60 persen), yang kemungkinan digunakan sebagai bahan baku industri. Kakao atau coklat juga masuk dalam daftar impor utama dengan nilai 6,54 juta dolar AS (5,69 persen), menunjukkan adanya kebutuhan pasokan bahan baku coklat untuk industri pengolahan di dalam negeri.