Banyuwangi Edukasi Warga: Pilah Sampah, Selamatkan Bumi!
Pemkab Banyuwangi mengadakan aksi bersih-bersih dan edukasi pengelolaan sampah untuk mendorong masyarakat memilah sampah organik dan anorganik, mengurangi sampah di TPA, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Hari Peduli Sampah Nasional 2025 di Banyuwangi diramaikan dengan aksi bersih-bersih dan edukasi pengolahan sampah yang diikuti ratusan warga dan pelajar. Kegiatan yang berpusat di Taman Blambangan ini bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, dimulai dari rumah masing-masing. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Dwi Yanto, menjelaskan pentingnya memilah sampah dari sumbernya sebagai upaya mengurangi volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Ini sebagai upaya mendorong masyarakat agar terbiasa memilah sampah dari sumbernya, kami ajak masyarakat untuk memulai perubahan dari diri sendiri, dari rumah kita, dan dari setiap sumber sampah yang ada," kata Dwi Yanto di Banyuwangi, Minggu.
Dengan memilah sampah organik dan anorganik, sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang bermanfaat, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat didaur ulang. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Banyuwangi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Masyarakat Diajak Aktif Kelola Sampah
Kegiatan edukasi ini tidak hanya sebatas aksi bersih-bersih. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Warga diajak untuk membiasakan diri memilah sampah dari rumah, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan mendukung penggunaan produk daur ulang.
"Tindakan sederhana ini memiliki dampak besar dalam mengurangi pencemaran lingkungan, serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," tutur Dwi Yanto. Pihaknya menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Edukasi yang diberikan mencakup penanganan residu sampah dan penguatan sistem daur ulang melalui ruang sirkular. Hal ini menunjukkan komitmen Banyuwangi dalam menangani masalah sampah secara komprehensif, dari hulu hingga hilir.
Banyuwangi: Komitmen Penanganan Sampah yang Komprehensif
Banyuwangi telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas pembangunan. Hal ini terlihat dari pengelolaan persampahan yang dilakukan secara berkelanjutan melalui 26 Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) di sejumlah kecamatan. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Project STOP melalui program Banyuwangi Hijau dan pemangku kepentingan lainnya, juga turut mendukung keberhasilan program ini.
Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam keberhasilan program ini. Dengan kesadaran dan komitmen bersama, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan dapat terwujud di Banyuwangi. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Pemkab Banyuwangi berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar. Dengan begitu, lingkungan yang bersih dan sehat dapat tercipta untuk generasi mendatang.
Selain aksi bersih-bersih dan pemilahan sampah, edukasi pengelolaan sampah juga diberikan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya mampu memilah sampah, tetapi juga memahami proses pengolahan sampah yang tepat.