BGN Perluas Program Makan Bergizi Gratis di 17 Kabupaten/Kota Sumsel
Badan Gizi Nasional (BGN) memperluas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan untuk mengatasi stunting dan menciptakan generasi sehat.
Pemerintah, melalui Badan Gizi Nasional (BGN), resmi memperluas implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Langkah ini merupakan respon cepat terhadap tingginya angka stunting di Indonesia dan bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Sosialisasi program ini telah dilakukan di Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani.
Program MBG bukan hanya sekadar pembagian makanan, melainkan investasi untuk masa depan bangsa. "Program ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas melalui penyediaan makan siang bergizi secara gratis bagi anak-anak usia sekolah," jelas Irma Suryani. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat lokal untuk keberhasilan program ini.
Dengan adanya program MBG, diharapkan akan tercipta budaya hidup sehat di masyarakat. Sosialisasi yang dilakukan bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang, pengolahan makanan sehat, serta peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung kebiasaan makan sehat anak-anak. Program ini juga diharapkan dapat mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
Peran Serta DPR dan Komitmen BGN
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, menyambut baik program MBG dan menyatakan komitmennya untuk mengawasi operasional dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap pentingnya kesejahteraan gizi masyarakat yang terkadang terbatas aksesnya. Irma juga membantah anggapan bahwa pengelolaan dapur SPPG dikuasai pihak tertentu, menekankan bahwa BGN membuka peluang bagi siapapun yang ingin berkontribusi.
BGN memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan distribusi makanan melalui kerjasama dengan Kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan. Setiap SPPG akan dikelola oleh tim yang terdiri dari 45-50 petugas lokal. Hal ini menunjukkan komitmen BGN untuk melibatkan masyarakat setempat dalam keberlangsungan program MBG.
Sosialisasi di Kabupaten Ogan Ilir merupakan langkah awal dari perluasan program MBG di Sumatera Selatan. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai stakeholder terkait. Harapannya, program ini dapat berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Sumsel.
Mekanisme dan Pengawasan Program MBG
Program MBG memiliki mekanisme yang terstruktur dan diawasi secara ketat. Setiap dapur SPPG akan dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN, dibantu oleh ahli gizi dan akuntan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas gizi makanan yang disalurkan dan transparansi dalam pengelolaan program.
Jumlah petugas dalam satu SPPG mencapai 45-50 orang, yang semuanya berasal dari warga lokal. Hal ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, tetapi juga memastikan pemahaman kultural dan kebutuhan lokal terakomodasi dalam pelaksanaan program.
Irma Suryani juga menekankan komitmennya untuk mengawasi dapur-dapur SPPG yang belum memenuhi standar pendirian sesuai pedoman BGN. Ini menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program MBG.
Badan Gizi Nasional membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun yang ingin berkontribusi dalam pembangunan dapur SPPG di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen BGN untuk melibatkan berbagai pihak dalam upaya peningkatan gizi masyarakat.
Kesimpulan
Perluasan program MBG di Sumatera Selatan merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Dengan pengawasan yang ketat dan kolaborasi yang kuat antara BGN, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan program ini dapat mencapai tujuannya dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.