BPBD Palangka Raya Edukasi Mahasiswa: Siap Hadapi Bencana di Kalteng
BPBD Kota Palangka Raya memberikan edukasi penanganan bencana kepada mahasiswa UMPR, meliputi mitigasi bencana kebakaran hutan, banjir, dan angin puting beliung, guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di Kalimantan Tengah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), melaksanakan edukasi penting bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) tentang penanganan bencana. Edukasi ini dilakukan pada Senin, 05 Mei 2024, sekaligus menjadi bagian dari kuliah lapangan Program Studi Administrasi Publik UMPR. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang kerap melanda wilayah Kalimantan Tengah.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi, menjelaskan bahwa edukasi ini difokuskan pada upaya mitigasi bencana sejak dini. "Mitigasi bencana merupakan upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," ujarnya. Materi yang disampaikan mencakup berbagai jenis bencana, termasuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, dan angin puting beliung.
Edukasi ini dinilai sangat penting mengingat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya, rentan terhadap berbagai bencana. Pemahaman tentang mitigasi bencana menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam penanggulangan bencana di masyarakat. Dengan bekal pengetahuan ini, diharapkan mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana.
Mitigasi Bencana: Upaya Pencegahan yang Komprehensif
Materi edukasi yang diberikan mencakup strategi mitigasi bencana secara komprehensif. Hal ini meliputi pemahaman tentang risiko bencana, langkah-langkah pencegahan, serta prosedur evakuasi yang tepat. Mahasiswa juga diajarkan tentang pentingnya koordinasi antar lembaga dalam penanganan situasi darurat. BPBD Palangka Raya menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai skenario bencana.
Dosen pembimbing lapangan, Widya Rahmat, menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kurikulum mata kuliah manajemen perubahan dan bencana. Tujuannya adalah memberikan pemahaman praktis kepada mahasiswa tentang mekanisme penanggulangan bencana di tingkat daerah. "Materi yang diberikan meliputi struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta tantangan yang dihadapi dalam penanggulangan bencana di wilayah perkotaan, khususnya di Kota Palangka Raya yang rawan terhadap karhutla, banjir, serta bencana non-alam lainnya," jelas Widya.
Mahasiswa juga mendapatkan penjelasan mendalam mengenai sistem peringatan dini dan simulasi evakuasi. Mereka berkesempatan mengamati langsung pusat komando yang digunakan dalam memonitor bencana. Pengalaman langsung ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana sistem penanggulangan bencana bekerja di lapangan.
Widya Rahmat menambahkan, "Kegiatan seperti ini penting untuk membekali mahasiswa tidak hanya secara teori, tetapi juga dari sisi praktis, agar mereka siap terjun langsung dalam penanggulangan bencana." Beliau menekankan pentingnya pemahaman praktis tentang kebencanaan sebagai bekal hidup di tengah masyarakat.
Pentingnya Kesiapsiagaan Bencana bagi Mahasiswa
Kalimantan Tengah, dengan 13 kabupaten dan satu kota, sering menghadapi bencana banjir pada musim hujan dan karhutla saat musim kemarau. Oleh karena itu, pemahaman dan kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk mahasiswa. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dan mengatasi bencana.
Melalui kegiatan ini, BPBD Palangka Raya berharap mahasiswa dapat mengembangkan wawasan, keterampilan, dan semangat kolaboratif dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang didapat, mahasiswa diharapkan mampu berperan aktif dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana alam. "Dengan begitu mahasiswa akan lebih siap terjun ke lapangan dan mengambil peran membantu masyarakat ataupun masyarakat jika sewaktu-waktu di suatu wilayah terjadi bencana alam," kata Widya Rahmat.
Kegiatan edukasi ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana di Kalimantan Tengah. Dengan membekali generasi muda, khususnya mahasiswa, dengan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan bencana, diharapkan dapat tercipta masyarakat yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan bencana di masa mendatang.