Bulog Sewa Gudang 1.500 Ton di Dompu untuk Serap Jagung Petani Lokal
Perum Bulog menyewa gudang di Dompu, NTB, berkapasitas 1.500 ton untuk menyerap jagung petani lokal dengan harga Rp5.500 per kilogram, meskipun gudang Bulog di Bima dan Dompu saat ini masih menyimpan 13.800 ton jagung.
Bulog, Perum Badan Urusan Logistik, menyewa sebuah gudang berkapasitas 1.500 ton di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyewaan gudang ini bertujuan untuk menyerap hasil panen jagung dari petani lokal. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap peningkatan produksi jagung di NTB dan keterbatasan kapasitas penyimpanan Bulog di wilayah tersebut. Penyewaan dilakukan karena gudang-gudang Bulog di Bima dan Dompu telah penuh dengan stok jagung hasil penyerapan tahun 2024.
Kepala Bulog Cabang Dompu, Heri Sulistiyo, menyatakan bahwa gudang sewa tersebut berlokasi di Lepadi, Kecamatan Pajo. Pihaknya berkomitmen untuk menyerap jagung pipil kering dengan kadar air maksimal 14 persen, dengan harga pembelian sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yaitu Rp5.500 per kilogram. Bulog berencana turun langsung ke lapangan untuk melakukan penyerapan jagung dari para petani.
Meskipun demikian, Heri Sulistiyo belum dapat memastikan waktu pasti dimulainya penyerapan jagung. Hal ini dikarenakan Bulog masih akan melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu serta dinas teknis terkait lainnya untuk menentukan strategi dan jadwal penyerapan yang efektif.
Penyerapan Jagung dan Kapasitas Gudang Bulog
Saat ini, Bulog Dompu dan Bulog Bima masih menyimpan stok jagung hasil penyerapan tahun 2024 yang cukup signifikan, yaitu sebanyak 13.800 ton. Jagung tersebut tersimpan di beberapa gudang, antara lain gudang Jatiwangi di Kota Bima (1.347 ton), gudang Bolo di Kabupaten Bima (1.756 ton), dan gudang Dompu (10.748 ton). Kondisi gudang yang sudah penuh ini menjadi tantangan tersendiri bagi Bulog dalam menyerap jagung hasil panen tahun ini, mengingat stok jagung tahun lalu belum terjual habis.
Keterbatasan kapasitas penyimpanan ini menjadi salah satu alasan Bulog menyewa gudang tambahan di Dompu. Dengan tambahan kapasitas 1.500 ton, diharapkan Bulog dapat lebih maksimal dalam menyerap jagung petani dan menstabilkan harga di pasaran. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung para petani lokal.
Bulog menyadari pentingnya penyerapan jagung petani untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan dan memperluas jangkauan penyerapan jagung di NTB.
Produksi Jagung NTB Meningkat
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan produksi jagung di Nusa Tenggara Barat. Sepanjang tahun 2024, NTB menghasilkan jagung sebanyak 1,2 juta ton. Lebih lanjut, pada periode Januari hingga April 2025, potensi produksi jagung diperkirakan mencapai 683.950 ton, meningkat sebesar 56,51 persen atau sekitar 246.960 ton dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.
Peningkatan produksi jagung ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Bulog. Tantangannya adalah bagaimana Bulog dapat menyerap jagung tersebut dengan efektif dan efisien, sementara peluangnya adalah untuk mengamankan pasokan jagung nasional dan mendukung ketahanan pangan.
Dengan adanya gudang sewa di Dompu, diharapkan Bulog dapat lebih siap dalam menghadapi peningkatan produksi jagung di NTB. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Bulog untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Meskipun Bulog telah berupaya maksimal, tantangan tetap ada. Koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dan dinas terkait sangat penting untuk memastikan kelancaran proses penyerapan jagung dari petani. Keberhasilan program ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan petani jagung di NTB.