China Fokus Tingkatkan Angka Kelahiran dan Layanan Lansia Hadapi Populasi Menurun
Pemerintah China meluncurkan kebijakan baru untuk meningkatkan angka kelahiran dan memperbaiki layanan bagi penduduk lanjut usia guna mengatasi penurunan populasi yang signifikan.
Pemerintah China mengumumkan rencana strategis untuk mengatasi penurunan populasi yang mengkhawatirkan. Langkah ini mencakup upaya peningkatan angka kelahiran dan peningkatan layanan bagi penduduk lanjut usia. Perdana Menteri Li Qiang, dalam pidato pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing pada 5 Maret 2024, memaparkan kebijakan komprehensif yang bertujuan untuk membalikkan tren penurunan populasi ini.
Penurunan populasi China selama tiga tahun berturut-turut telah menimbulkan kekhawatiran serius. Meskipun angka kelahiran sedikit meningkat pada tahun 2024 menjadi 9,54 juta bayi, jumlah total penduduk justru turun lebih dari 1,39 juta menjadi 1,408 miliar jiwa. Tren ini, jika berlanjut, dapat membahayakan perekonomian China dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebijakan 'satu anak' yang ketat di masa lalu, meningkatnya biaya pengasuhan anak, dan perubahan norma sosial.
Perdana Menteri Li Qiang menekankan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah ini. "Kami akan merumuskan kebijakan untuk meningkatkan angka kelahiran, menyediakan subsidi penitipan anak dan mengembangkan layanan penitipan anak terpadu," tegasnya. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan angka kelahiran yang signifikan di masa mendatang.
Meningkatkan Angka Kelahiran dan Mengatasi Penuaan Populasi
Pemerintah China menyadari bahwa penurunan angka kelahiran merupakan masalah serius yang memerlukan solusi jangka panjang. Oleh karena itu, rencana peningkatan angka kelahiran mencakup berbagai insentif dan dukungan, termasuk subsidi penitipan anak dan pengembangan layanan penitipan anak terpadu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban finansial bagi para orang tua dan mendorong mereka untuk memiliki lebih banyak anak.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan layanan bagi penduduk lanjut usia. Hingga akhir 2024, jumlah orang yang tercakup asuransi hari tua dasar telah mencapai 1,07 miliar, termasuk 530 juta peserta dalam skema asuransi untuk karyawan perkotaan. Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan besaran pensiun sebesar 3 persen bagi para pensiunan dan menaikkan manfaat asuransi hari tua minimum bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja.
Untuk mendukung peningkatan kesejahteraan lansia, pemerintah berencana mengembangkan program dan industri perawatan lansia secara aktif. "Kami akan menaikkan tunjangan dasar minimum untuk usia lanjut bagi penduduk pedesaan dan perkotaan yang tidak bekerja sebesar 20 yuan (sekitar Rp44.936) dan melakukan peningkatan yang sesuai dalam tunjangan pensiun dasar bagi para pensiunan," jelas PM Li. Inisiatif ini termasuk pengembangan 'silver economy' dengan memajukan layanan perawatan lansia di rumah yang didukung masyarakat.
Strategi Komprehensif untuk 'Silver Economy'
Pemerintah China menyadari pentingnya mengembangkan 'silver economy' untuk memenuhi kebutuhan populasi lansia yang terus meningkat. Strategi ini mencakup berbagai layanan, termasuk layanan perawatan lansia di rumah, layanan katering, dan penyediaan atau penyewaan alat rehabilitasi. Perhatian khusus diberikan kepada orang lanjut usia yang mengalami kesulitan fisik.
Untuk memperluas jangkauan layanan perawatan lansia, terutama di daerah pedesaan, pemerintah akan menerapkan skema asuransi untuk perawatan jangka panjang. Langkah ini bertujuan untuk memastikan akses yang lebih merata terhadap layanan perawatan berkualitas tinggi bagi semua warga lanjut usia, terlepas dari lokasi geografis dan kondisi ekonomi mereka.
Saat ini, populasi warga usia 60 tahun ke atas di China mencapai 310,31 juta orang, atau 22 persen dari total populasi. Angka ini menunjukkan besarnya tantangan yang dihadapi pemerintah dalam mengatasi masalah penuaan populasi. Namun, dengan kebijakan komprehensif yang telah diumumkan, pemerintah China berharap dapat mengatasi tantangan ini dan memastikan kesejahteraan penduduknya, baik yang muda maupun yang lanjut usia.
Dengan menggabungkan upaya peningkatan angka kelahiran dan peningkatan layanan bagi penduduk lanjut usia, pemerintah China berupaya untuk menciptakan keseimbangan demografis yang berkelanjutan dan memastikan masa depan ekonomi yang stabil. Keberhasilan strategi ini akan sangat bergantung pada implementasi yang efektif dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.