Ekspor NTB Aman: Kebijakan Dagang AS Tak Pengaruh Komoditas Lokal
Bank Indonesia NTB yakin kebijakan tarif dagang AS tak akan berdampak signifikan pada komoditas ekspor lokal NTB seperti vanili organik, karena AS tidak memproduksinya, berbeda dengan produk kimia dan obat yang bersaing ketat dengan AS.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan kebijakan tarif dagang Presiden AS Donald Trump tidak akan mengganggu ekspor komoditas lokal NTB. Pernyataan ini disampaikan Kepala Perwakilan BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, di Mataram pada Kamis, 23 Januari.
Dampak Terbatas
Berry menjelaskan, dampak kebijakan tarif dagang AS hanya akan terasa pada produk-produk yang bersaing langsung dengan AS, seperti mobil dan elektronik. Negara yang paling terdampak adalah China, kompetitor utama AS di pasar global.
NTB, menurut Berry, mengekspor produk-produk spesifik yang tidak diproduksi AS. Vanili organik NTB, misalnya, merupakan komoditas unggulan yang pasarnya diyakini aman. "AS tidak memproduksi vanili, dan vanili NTB yang diekspor ke AS umumnya bermutu tinggi," ujar Berry, ekonom yang pernah bertugas di BI Jawa Tengah.
Komoditas Unggulan NTB
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan komoditas ekspor NTB ke AS meliputi ikan, udang, dan produk olahannya. Namun, sektor ini diyakini relatif aman dari dampak kebijakan AS.
Potensi Dampak Negatif
Di sisi lain, Berry memprediksi produk Indonesia yang bersaing ketat dengan AS, khususnya bahan kimia dan obat, berpotensi terdampak. "Industri bahan kimia dan obat, yang terkonsentrasi di Jawa Tengah dan Jawa Barat, akan lebih merasakan dampak kebijakan ini," jelasnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, BI NTB optimistis kebijakan dagang AS tidak akan signifikan memengaruhi ekspor komoditas unggulan NTB. Namun, tetap perlu kewaspadaan terhadap potensi dampak negatif pada sektor lain yang memiliki persaingan ketat dengan AS di pasar internasional.