Fakta Unik: 16.570 Warga Rejang Lebong Kini Punya Identitas Kependudukan Digital, Apa Keunggulannya?

Lebih dari 16.570 warga Rejang Lebong telah mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital (IKD), menempatkan daerah ini di posisi kedua Bengkulu. Apa manfaatnya dan bagaimana cara aktivasinya?

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, melaporkan pencapaian signifikan dalam adopsi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hingga akhir Juni 2025, sebanyak 16.570 warga di daerah tersebut telah berhasil mengaktifkan aplikasi IKD. Angka ini menunjukkan progres positif dan menempatkan Rejang Lebong pada posisi kedua di Provinsi Bengkulu dalam hal persentase aktivasi IKD, setelah Kota Bengkulu.

Kepala Disdukcapil Rejang Lebong, Rosita, menjelaskan bahwa persentase aktivasi IKD di Kabupaten Rejang Lebong mencapai 7,8 persen dari total wajib KTP elektronik. Capaian ini terus bertambah setiap harinya, seiring dengan upaya Disdukcapil dalam memfasilitasi proses aktivasi bagi masyarakat. Aktivasi IKD ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan sistem administrasi kependudukan yang lebih modern dan efisien.

Warga yang mengaktifkan IKD sebagian besar adalah mereka yang baru mengurus pencetakan atau pergantian Kartu Tanda Penduduk (KTP). Petugas Disdukcapil Rejang Lebong secara aktif membantu proses aktivasi ini, memastikan setiap tahapan berjalan lancar. Kehadiran Identitas Kependudukan Digital diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berbagai keperluan administrasi dan pelayanan publik.

Pencapaian 16.570 aktivasi Identitas Kependudukan Digital di Rejang Lebong merupakan bukti komitmen daerah dalam mendukung program pemerintah pusat. Angka ini merefleksikan 7,8 persen dari total wajib KTP elektronik di Rejang Lebong, yang berjumlah 212.445 jiwa. Posisi kedua di tingkat provinsi ini menjadi motivasi bagi Disdukcapil Rejang Lebong untuk terus meningkatkan cakupan aktivasi.

Rosita menambahkan bahwa jumlah aktivasi IKD diproyeksikan akan terus bertambah seiring waktu. Hal ini karena proses aktivasi terus dilakukan, terutama bagi warga yang berinteraksi langsung dengan layanan Disdukcapil. Upaya sosialisasi dan fasilitasi menjadi kunci utama dalam mendorong peningkatan jumlah pengguna Identitas Kependudukan Digital.

Target nasional aktivasi IKD yang ditetapkan hingga tiga tahun ke depan adalah mencapai 30 persen dari wajib KTP elektronik. Untuk Rejang Lebong, target ini berarti lebih dari 63.000 jiwa harus mengaktifkan IKD. Disdukcapil Rejang Lebong optimis dapat mencapai target tersebut melalui berbagai program dan pendekatan kepada masyarakat.

Proses aktivasi Identitas Kependudukan Digital dirancang untuk mudah diakses oleh masyarakat. Warga yang ingin mengaktifkan IKD harus terlebih dahulu mengunduh aplikasinya melalui Play Store pada perangkat seluler mereka. Setelah aplikasi terpasang, pengguna diminta untuk mengisi biodata pribadi yang diperlukan sesuai dengan data kependudukan.

Tahap selanjutnya yang krusial adalah pemindaian kode batang (barcode) yang harus dilakukan di kantor Disdukcapil Rejang Lebong. Proses ini memastikan validitas data dan keamanan aktivasi. Setelah pemindaian selesai, kode aktivasi akan dikirimkan ke akun email masing-masing pengguna, memungkinkan mereka untuk mulai menggunakan IKD.

Target aktivasi IKD secara nasional sangat ambisius, yakni mencapai 30 persen dari seluruh wajib KTP elektronik dalam tiga tahun ke depan. Di Rejang Lebong, ini berarti sekitar 63.000 jiwa dari total 212.445 wajib KTP elektronik diharapkan dapat mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital. Target ini menunjukkan urgensi pemerintah dalam mentransformasi layanan kependudukan ke arah digital.

Penggunaan aplikasi Identitas Kependudukan Digital saat ini sangat dibutuhkan dalam berbagai keperluan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. Salah satu keunggulan utama IKD adalah kemampuannya untuk menggantikan KTP fisik. Warga tidak perlu lagi membawa KTP fisik, melainkan cukup menunjukkan identitas mereka melalui aplikasi di ponsel.

Kemudahan ini sangat terasa dalam situasi seperti di bandara, stasiun kereta api, pelabuhan, atau tempat-tempat lain yang memerlukan verifikasi identitas. Dengan IKD, proses verifikasi menjadi lebih cepat dan praktis. Ini juga mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan KTP fisik, serta mempermudah aksesibilitas data kependudukan.

Terkait data kependudukan lainnya, Disdukcapil Rejang Lebong juga melaporkan bahwa capaian perekaman dan pencetakan KTP-el hingga saat ini sudah mencapai 205.091 jiwa. Meskipun demikian, masih ada sekitar 7.354 jiwa yang belum melakukan perekaman data. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari wajib KTP pemula yang telah berusia 17 tahun ke atas, dan Disdukcapil terus berupaya menjangkau mereka untuk melengkapi data kependudukan.