Gerakan Pangan Murah Serentak di Jateng Jaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran
TPID Jateng dan Kota Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 35 kabupaten/kota untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang Idul Fitri.
Semarang, 20 Maret 2024 - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah dan TPID Kota Semarang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di halaman Kantor Kecamatan Mijen, Semarang, Kamis (20/3). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Gerakan ini melibatkan 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, dengan berbagai komoditas pangan strategis disalurkan dengan harga lebih murah dari pasaran.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari, menjelaskan bahwa GPM serentak ini merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau. Berbagai komoditas penting seperti beras, minyak goreng, telur, gula, daging ayam, cabai, dan bawang merah didistribusikan melalui program ini. Subsidi biaya distribusi yang ditanggung pemerintah daerah menjadi kunci harga jual yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
Suksesnya program ini bergantung pada kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan Badan Pangan Nasional. Kerjasama ini memastikan distribusi lancar dan keterjangkauan harga bagi masyarakat. Dengan adanya GPM, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Lebaran tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga.
Gerakan Pangan Murah: Menjaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran
Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di Jawa Tengah mendistribusikan berbagai komoditas pangan strategis. Sebanyak 130,05 ton beras (terdiri dari beras premium, medium, dan SPHP), 20.486 liter minyak goreng (termasuk Minyakita), 16,85 ton telur ayam ras, 11,03 ton gula pasir, 3,83 ton daging ayam ras, 4,22 ton aneka cabai, dan 4,80 ton bawang merah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Distribusi ini dilakukan di lebih dari satu lokasi di setiap daerah.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan cermat. Belanja yang terencana, menurutnya, dapat membantu masyarakat lain memperoleh kebutuhan pokok dengan harga wajar. Hal ini menekankan pentingnya kesadaran konsumen dalam menjaga stabilitas harga.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menambahkan bahwa pengendalian inflasi pangan juga dilakukan melalui fasilitasi distribusi pangan dan pengembangan kios pangan. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan GPM serentak. Ia menekankan komitmen pemerintah dalam penyediaan sumber pangan nasional menuju swasembada dan ketahanan pangan di tahun 2027. "Saya apresiasi kepada pemerintah kota khususnya dan tentu pemerintah seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Jateng atas penyelenggaraan gerakan pangan murah serentak bersama BI dan Bapanas," katanya.
Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya GPM dalam membantu masyarakat memperoleh komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau. Ia mencontohkan harga minyak goreng yang dijual hanya Rp14.000 dan bawang putih Rp16.000 per setengah kilogram, jauh lebih murah daripada harga pasar. "Tidak ada yang kekurangan bahan pokok, apakah beras, minyak, telur dan lain-lain. Tentu acara ini akan sangat bererti bagi masyarakat," tambahnya.
Gerakan Pangan Murah ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, khususnya menjelang Idul Fitri. Dengan harga yang terjangkau, diharapkan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang dan nyaman tanpa khawatir akan kebutuhan pokok.
Program ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga pemerintah dalam menghadapi tantangan inflasi dan memastikan ketahanan pangan nasional. Dengan adanya sinergi yang kuat, diharapkan program serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.