Gerakan Pariwisata Bersih: Mencapai Destinasi Super Prioritas
Menparekraf meluncurkan Gerakan Pariwisata Bersih di Pantai Parangtritis, Yogyakarta, dan berencana memperluasnya ke lima destinasi super prioritas serta tiga destinasi utama lainnya untuk meningkatkan kebersihan dan daya saing pariwisata Indonesia.
Gerakan Pariwisata Bersih, sebuah program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), resmi diluncurkan di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Kamis (23/11). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, memimpin peluncuran ini dan mengumumkan rencana perluasan program ke destinasi wisata utama di Indonesia.
Program ini bertujuan meningkatkan kebersihan destinasi wisata dan membangun kesadaran menjaga lingkungan. Ibu Menteri Wardhana menekankan pentingnya kebiasaan dan kesadaran jangka panjang dalam melindungi lingkungan, bukan hanya tindakan sesaat. Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan kompetitif di kancah global.
Sasaran utama Gerakan Pariwisata Bersih adalah lima destinasi wisata super prioritas: Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Selain itu, tiga destinasi utama lainnya yakni Bali, Jakarta, dan Yogyakarta-Solo-Semarang juga akan terdampak program ini. Dengan melibatkan berbagai destinasi wisata, diharapkan akan tercipta dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
Kemenparekraf membentuk Satgas Gerakan Pariwisata Bersih. Satgas ini memiliki tugas penting dalam mempromosikan sanitasi yang baik dan secara berkala mengevaluasi ketersediaan toilet bersih di berbagai destinasi. Ketersediaan toilet bersih dianggap sebagai salah satu indikator utama kualitas destinasi wisata.
Menteri Wardhana optimistis bahwa Gerakan Pariwisata Bersih akan meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap aspek kesehatan dan kebersihan, yang merupakan bagian penting dari Travel and Tourism Development Index (TTDI).
Pemilihan Pantai Parangtritis sebagai lokasi peluncuran didasarkan pada statusnya sebagai ikon wisata Yogyakarta. Dengan demikian, diharapkan Gerakan Pariwisata Bersih dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi destinasi wisata lain di Indonesia untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan melestarikan alam.
Gerakan ini merupakan upaya kolaboratif yang dirancang untuk memberikan dampak nyata dan jangka panjang bagi lingkungan serta daya saing pariwisata Indonesia. Harapannya, program ini tidak hanya meningkatkan kebersihan, tetapi juga membentuk perilaku dan kesadaran positif dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk mendukung pariwisata yang berkelanjutan.