Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik hingga 2.484 Meter
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi pada Selasa malam, 15 April 2024, menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.484 meter di atas permukaan laut, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Selasa malam, 15 April 2024, pukul 23.17 WITA. Erupsi ini menyemburkan abu vulkanik setinggi kurang lebih 900 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.484 meter di atas permukaan laut. Peristiwa ini telah dikonfirmasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Berdasarkan laporan PVMBG, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong mengarah ke selatan dan barat daya. Erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 37.7 mm dan durasi sekitar satu menit 26 detik. Saat ini, Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level III (Siaga), menandakan potensi bahaya yang signifikan.
Imbauan penting dikeluarkan kepada masyarakat sekitar dan pengunjung untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi. Kewaspadaan terhadap potensi bahaya menjadi prioritas utama pasca erupsi ini. Masyarakat diminta untuk tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan menghindari penyebaran informasi yang tidak jelas sumbernya.
Imbauan Waspada dan Kesiapsiagaan Masyarakat
PVMBG memberikan imbauan khusus kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung berpotensi terdampak, khususnya daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote perlu meningkatkan kewaspadaannya.
Selain potensi banjir lahar, masyarakat juga diimbau untuk melindungi diri dari bahaya abu vulkanik. Penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik. Langkah antisipatif ini penting untuk menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi erupsi gunung berapi.
Pemerintah daerah setempat juga berperan aktif dalam memberikan informasi dan arahan kepada masyarakat. Koordinasi yang baik antara pemerintah, PVMBG, dan masyarakat sangat krusial untuk meminimalisir dampak negatif dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dan tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki dan Rekomendasi PVMBG
Status Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada pada Level III (Siaga) menunjukkan potensi bahaya yang tinggi. PVMBG terus memantau aktivitas gunung berapi ini secara ketat. Data-data seismograf dan pengamatan visual terus dikumpulkan dan dianalisis untuk memberikan informasi yang akurat dan up-to-date kepada masyarakat dan pihak berwenang.
Rekomendasi PVMBG untuk menjaga keselamatan masyarakat sangat penting untuk dipatuhi. Masyarakat di sekitar gunung harus selalu waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan skenario terburuk. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan pemerintah dan PVMBG akan sangat membantu dalam mengurangi risiko bencana.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki dapat diakses melalui kanal resmi PVMBG dan pemerintah daerah setempat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik, serta selalu mengutamakan keselamatan.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Kewaspadaan, kepatuhan terhadap imbauan resmi, dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak merupakan kunci untuk meminimalisir dampak negatif dari peristiwa alam ini.