Harga Emas di Palembang Turun Drastis, Sentuh Rp10.100.000 per Suku
Harga emas di Palembang mengalami penurunan signifikan menjadi Rp10.100.000 per suku (6,7 gram) akibat membaiknya sentimen pasar perdagangan global.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Harga emas perhiasan di Palembang, Sumatera Selatan, turun drastis menjadi Rp10.100.000 per suku (6,7 gram) pada Sabtu, 3 Mei 2025. Penurunan ini disebabkan membaiknya sentimen pasar seputar perundingan perdagangan global, seperti yang disampaikan oleh Awei, pemilik toko Makmur Jaya di Sako, Palembang. Penurunan harga ini terjadi setelah sebelumnya harga emas sempat mencapai Rp11 juta lebih pada pertengahan April 2025. Para pedagang emas di Palembang, seperti Awei dan Noni, mengamati tren penurunan harga ini.
Penurunan harga emas ini sejalan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump pada Kamis, 1 Mei 2025, yang menyebutkan adanya peluang besar untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan beberapa negara, termasuk China. Hal ini mengurangi kekhawatiran geopolitik dan ekonomi global, sehingga mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven.
Perubahan harga emas ini memberikan dampak signifikan bagi pedagang dan pembeli emas di Palembang. Penurunan harga yang cukup tajam ini mendorong beberapa pembeli untuk mempertimbangkan pembelian emas, sementara pedagang harus menyesuaikan strategi penjualan mereka.
Tren Penurunan Harga Emas di Palembang
Awei menjelaskan bahwa harga emas mulai turun sejak Senin, 28 April 2025, dari Rp10.700.000 per suku menjadi Rp10.100.000 per suku saat ini. Sebelum penurunan ini, harga emas sempat mencapai angka Rp11 juta lebih pada 17 April 2025. Ia menambahkan bahwa emas biasanya berfungsi sebagai aset safe haven yang diburu ketika terjadi ketegangan geopolitik dan ekonomi. Namun, dengan meredanya ketegangan, fungsi emas sebagai aset aman pun menurun, sehingga berpengaruh pada harganya.
Hal senada disampaikan oleh Noni, pedagang emas di Pasar 16 Ilir Palembang, yang juga mengamati tren penurunan harga emas saat ini. Ia membenarkan bahwa harga emas memang sedang mengalami penurunan.
Pernyataan Awei dan Noni menunjukkan adanya konsensus di antara para pedagang emas di Palembang mengenai tren penurunan harga emas yang terjadi. Mereka mengamati dan merasakan langsung dampak dari perubahan sentimen pasar global terhadap harga emas di pasar lokal.
Dampak Perundingan Perdagangan Global terhadap Harga Emas
Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengenai peluang besar kesepakatan perdagangan dengan beberapa negara, termasuk China, menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan harga emas di Palembang. Sebagai aset safe haven, emas cenderung mengalami peningkatan harga ketika terjadi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global.
Namun, dengan adanya indikasi kesepakatan perdagangan, ketidakpastian tersebut berkurang, sehingga permintaan emas sebagai aset safe haven ikut menurun. Hal ini menyebabkan harga emas di pasar internasional dan juga di Palembang mengalami penurunan.
Situasi ini menunjukkan keterkaitan erat antara dinamika politik dan ekonomi global dengan harga komoditas seperti emas. Perubahan sentimen pasar internasional dapat dengan cepat berdampak pada harga emas di pasar lokal, seperti yang terjadi di Palembang.
Perlu dicatat bahwa fluktuasi harga emas merupakan hal yang lumrah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Para investor dan pembeli emas perlu mempertimbangkan berbagai faktor tersebut sebelum melakukan transaksi.
Kesimpulannya, penurunan harga emas di Palembang merupakan cerminan dari dinamika pasar global. Membaiknya sentimen perdagangan internasional telah mengurangi permintaan emas sebagai aset safe haven, sehingga menyebabkan harga emas di Palembang turun signifikan.