Jakarta Raih Penghargaan Provinsi Layak Anak Keempat Kalinya: Konsisten Wujudkan Kota Ramah Anak
Jakarta kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) untuk keempat kalinya berturut-turut. Apa rahasia di balik konsistensi Ibu Kota dalam pemenuhan hak anak ini?
Jakarta kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Ibu Kota berhasil meraih Penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA). Ini adalah pengakuan keempat kalinya secara berturut-turut bagi Jakarta atas komitmennya.
Penghargaan ini diserahkan pada 10 Agustus, menyusul seremoni Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2025 yang telah digelar pada 8 Agustus. Keberhasilan ini menunjukkan konsistensi Jakarta dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak. Sinergi antara berbagai pihak menjadi kunci utama pencapaian ini.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menegaskan bahwa penghargaan ini adalah buah dari kerja sama semua pemangku kepentingan. Mereka secara penuh berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak serta memberikan perlindungan optimal bagi seluruh anak di Jakarta.
Sinergi Kuat untuk Hak dan Perlindungan Anak
Iin Mutmainnah menambahkan, pencapaian ini semakin menguatkan semangat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tujuannya adalah menjadikan Jakarta tidak hanya sebagai wilayah yang layak huni, tetapi juga dicintai oleh warganya. Ini sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota global, ramah anak, dan inklusif.
Penghargaan PROVILA merupakan bentuk apresiasi bagi provinsi-provinsi yang menunjukkan komitmen kuat. Mereka berupaya menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan hak-hak anak serta perlindungan mereka secara menyeluruh.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, sebelumnya menyatakan bahwa penghargaan ini adalah wujud apresiasi. Ini diberikan atas komitmen dan dedikasi para kepala daerah serta tim mereka. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi anak-anak.
Komitmen ini selaras dengan amanat konstitusi yang mewajibkan negara untuk memenuhi seluruh hak anak. Negara juga harus memberikan perlindungan serta menghormati pandangan anak. Hal ini diatur dalam Konvensi Hak-Hak Anak yang telah diratifikasi melalui berbagai undang-undang dan peraturan.
Tantangan dan Komitmen Menuju Kota Ramah Anak Global
Arifah Fauzi juga menekankan bahwa menjadi kota layak anak adalah proses yang penuh tantangan. Proses ini membutuhkan komitmen yang mantap dari kepemimpinan lokal. Kebijakan yang mendukung dan program terintegrasi yang berpusat pada hak dan perlindungan anak sangat diperlukan.
Jakarta telah membuktikan konsistensinya dalam menghadapi tantangan ini. Dengan meraih Penghargaan Provinsi Layak Anak empat kali berturut-turut, Jakarta menunjukkan bahwa upaya sistematis telah dilakukan. Ini mencakup pendidikan, kesehatan, partisipasi anak, dan perlindungan dari kekerasan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat. Organisasi non-pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga berperan penting. Tujuannya adalah memastikan setiap anak di Jakarta mendapatkan hak-haknya secara penuh dan terlindungi dari segala bentuk ancaman.
Visi Jakarta sebagai kota global, ramah anak, dan inklusif bukan sekadar slogan. Ini adalah cita-cita yang terus diwujudkan melalui berbagai program konkret. Tujuannya adalah menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.