Jembatan Bailey Solusi Akses Putus di Citeureup, Bogor

Jembatan bailey akan segera dipasang di Desa Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor, untuk mengatasi akses jalan yang putus akibat jembatan amblas diterjang banjir.

Akses jalan yang putus di Desa Tajur, Citeureup, Kabupaten Bogor, akibat amblasnya jembatan yang diterjang banjir, akan segera diatasi dengan menggunakan jembatan bailey. Peristiwa ini terjadi pada Kamis sore, 28 Februari 2024, setelah hujan deras menyebabkan Sungai Cipicung meluap. Bupati Bogor, Rudy Susmanto, langsung menginstruksikan penggunaan jembatan bailey sebagai solusi sementara untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan.

Keputusan ini diambil setelah akses jalan penghubung Citeureup dan Sukamakmur menjadi terputus total bagi kendaraan roda empat. Meskipun kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan bantuan jembatan darurat sementara yang dibangun warga, kebutuhan akan akses yang lebih memadai untuk kendaraan besar sangat mendesak. Pemerintah Kabupaten Bogor pun bergerak cepat untuk mengatasi permasalahan ini.

Langkah cepat ini diambil untuk memastikan kelancaran aktivitas warga dan mencegah dampak ekonomi yang lebih luas akibat terputusnya akses jalan tersebut. Bupati Rudy Susmanto menekankan pentingnya pemulihan akses jalan secepat mungkin, mengingat pentingnya konektivitas antar wilayah di Kabupaten Bogor.

Untuk mengatasi masalah akses jalan yang putus di Citeureup, Pemerintah Kabupaten Bogor mengambil langkah strategis dengan memindahkan jembatan bailey yang sebelumnya berada di jalur Bojonggede-Kemang. Jembatan bailey di jalur tersebut dinilai belum efektif digunakan masyarakat. Keputusan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam merespon cepat bencana alam dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal.

Proses pemindahan jembatan bailey ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang baik antar instansi terkait. Hal ini untuk memastikan proses pemindahan berjalan lancar dan jembatan bailey dapat segera difungsikan di lokasi yang membutuhkan. Kecepatan dan efisiensi dalam proses ini sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang lebih luas bagi masyarakat.

Dengan adanya pemindahan jembatan bailey ini, diharapkan akses jalan di Desa Tajur dapat segera pulih dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal. Pemerintah Kabupaten Bogor terus memantau situasi dan memastikan proses pemulihan berjalan sesuai rencana.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor langsung turun ke lokasi kejadian setelah jembatan amblas. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, menjelaskan bahwa jembatan tersebut ambruk karena derasnya aliran Sungai Cipicung akibat hujan deras yang berlangsung lama. "Dikarenakan hujan deras dengan intensitas yang lama sehingga air Sungai Cipicung naik dan membuat jembatan ambruk terbawa arus air sungai," ujar Adam.

Tim BPBD Kabupaten Bogor saat ini masih berada di lokasi untuk melakukan penanganan lebih lanjut. Meskipun kendaraan roda dua masih bisa melintas dengan bantuan jembatan darurat yang dibuat warga, akses jalan untuk kendaraan roda empat dan lebih masih terputus. BPBD bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan keselamatan warga dan mempercepat proses pemulihan akses jalan.

BPBD juga bertugas untuk mengkaji penyebab ambruknya jembatan dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Hal ini penting untuk memastikan infrastruktur di Kabupaten Bogor lebih tahan terhadap bencana alam.

Langkah-langkah yang dilakukan BPBD menunjukkan kesigapan dan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani bencana alam dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Penggunaan jembatan bailey sebagai solusi sementara untuk mengatasi akses jalan yang putus di Desa Tajur, Citeureup, merupakan langkah tepat dan cepat dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Pemindahan jembatan bailey dari jalur Bojonggede-Kemang dan penanganan cepat dari BPBD menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Semoga dengan adanya jembatan bailey ini, akses jalan dapat segera pulih dan aktivitas masyarakat dapat kembali normal.