Kasus DBD di Balangan Turun Drastis: Hanya 10 Kasus Hingga April 2025!
Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mencatat penurunan drastis kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga April 2025, hanya 10 kasus dibandingkan 168 kasus di periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini berkat upaya pencegahan masif dan kesadaran masya
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mengalami penurunan drastis. Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan mencatat hanya 10 kasus DBD dari Januari hingga April 2025, jauh menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 168 kasus. Penurunan signifikan ini terjadi berkat kerja keras petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan dan pencegahan langsung kepada masyarakat, serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Upaya pencegahan yang dilakukan meliputi edukasi, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan optimalisasi program 3M Plus.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Ahmad Sauki, menyampaikan bahwa angka kasus DBD pada Januari 2025 tercatat lima kasus, Februari dua kasus, Maret dua kasus, dan April hanya satu kasus. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama memasuki musim pancaroba, untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan.
Penurunan kasus ini merupakan bukti nyata keberhasilan strategi pencegahan yang komprehensif. Kerja sama antara petugas kesehatan dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menekan angka DBD di Balangan. Ke depan, upaya edukasi dan pencegahan akan terus ditingkatkan untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Strategi Pencegahan DBD di Kabupaten Balangan
Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan untuk menekan angka kasus DBD. Salah satu strategi kunci adalah edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan prinsip 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan/Mendaur ulang barang bekas). Petugas kesehatan secara intensif melakukan penyuluhan dan demonstrasi langsung kepada warga.
Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga menjadi bagian penting dalam strategi ini. Masyarakat dilibatkan secara aktif dalam kegiatan PSN, seperti membersihkan lingkungan sekitar rumah dari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. Partisipasi aktif masyarakat ini sangat krusial dalam keberhasilan program.
Selain itu, optimalisasi program 3M Plus juga terus digencarkan. Program ini menekankan pentingnya menguras bak mandi secara rutin, menutup tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Kesadaran masyarakat untuk menerapkan 3M Plus secara konsisten sangat penting untuk mencegah penyebaran DBD.
Pentingnya Kewaspadaan dan Kesadaran Masyarakat
Meskipun kasus DBD telah menurun drastis, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat memasuki musim pancaroba. Musim pancaroba seringkali menjadi periode peningkatan kasus DBD karena kondisi lingkungan yang lebih lembap dan mendukung perkembangbiakan nyamuk.
Ahmad Sauki menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya. Masyarakat dihimbau untuk rajin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. "Kami terus berupaya melakukan penyuluhan dan pencegahan terkait penyakit apa yang harus diwaspadai warga saat musim hujan, di antaranya yaitu melakukan promosi kesehatan dan edukasi kepada warga," ujar Sauki.
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan merupakan kunci keberhasilan dalam menekan angka kasus DBD. Kerja sama yang baik antara petugas kesehatan dan masyarakat akan terus dijaga untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
Dengan adanya penurunan kasus DBD yang signifikan ini, diharapkan Kabupaten Balangan dapat terus mempertahankan tren positif ini dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan penyakit menular.