Kemenhut Usung Skenario 'Net Zero' Deforestasi Demi Target Iklim 2030
Indonesia berkomitmen mencapai FOLU Net Sink 2030 dengan skenario 'net zero' deforestasi, menyeimbangkan kehilangan tutupan hutan dengan rehabilitasi, demi target iklim 2060.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengungkapkan strategi Indonesia dalam mencapai target iklim, yaitu FOLU Net Sink 2030, melalui skenario 'net zero' deforestasi. Strategi ini menekankan keseimbangan antara hilangnya tutupan hutan dengan upaya rehabilitasi dan penanaman kembali. Hal ini diungkapkan dalam Journalist Workshop on Indonesia FOLU Net Sink 2030 di Jakarta, Jumat lalu.
Penasihat Senior Tim Kerja FOLU Net Sink 2030 Kemenhut, Ruandha Sugardiman, menjelaskan bahwa komitmen pembangunan berkelanjutan Indonesia mengharuskan pendekatan yang berbeda. Indonesia tidak mungkin mencapai nol deforestasi sepenuhnya. "Yang kita tawarkan ke dunia adalah net zero deforestasi," jelasnya.
Dengan tetap melanjutkan pembangunan ekonomi, Indonesia berupaya menyeimbangkan kehilangan tutupan hutan dengan peningkatan luas area rehabilitasi dan reforestasi. Strategi ini sejalan dengan target iklim yang tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (NDC) dan menjadi kunci untuk mencapai FOLU Net Sink 2030, di mana penyerapan karbon sektor kehutanan dan lahan akan sama atau melampaui emisi yang dihasilkan.
Menuju FOLU Net Sink 2030: Keseimbangan Pembangunan dan Kelestarian
Ruandha Sugardiman lebih lanjut menjelaskan bahwa strategi net zero deforestasi merupakan langkah penting untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Target ini bertujuan untuk menyeimbangkan emisi di seluruh sektor dengan penyerapan karbon. "Sehingga dengan demikian pembangunan tetap bisa berjalan, perekonomian tetap bisa berjalan tetapi lingkungan juga harus dipertahankan dengan baik," tegasnya.
Kemenhut mencatat luas lahan berhutan di Indonesia pada 2024 mencapai 95,5 juta hektare, atau 51,1 persen dari total daratan. Sebagian besar, sekitar 91,9 persen, berada di dalam kawasan hutan. Namun, deforestasi tetap menjadi tantangan.
Data Kemenhut menunjukkan angka deforestasi netto pada 2024 mencapai 175,4 ribu hektare. Angka ini merupakan selisih antara deforestasi bruto (216,2 ribu hektare) dan reforestasi (40,8 ribu hektare).
Rincian Data Deforestasi dan Reforestasi
Berikut rincian data deforestasi dan reforestasi yang perlu diperhatikan:
- Deforestasi Bruto 2024: 216,2 ribu hektare
- Reforestasi 2024: 40,8 ribu hektare
- Deforestasi Netto 2024: 175,4 ribu hektare
Data ini menunjukkan bahwa meskipun upaya reforestasi dilakukan, deforestasi masih menjadi masalah yang signifikan. Oleh karena itu, strategi net zero deforestasi menjadi penting untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan pencapaian target iklim nasional.
Dengan mengimbangi deforestasi dengan upaya rehabilitasi dan penanaman kembali yang lebih besar, Indonesia berupaya mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Strategi ini diharapkan dapat berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission pada 2060 dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di Indonesia.