Kodam VI/Mulawarman Sukses Ubah Lahan Tambang Kaltim Jadi Lahan Pangan
Kodam VI/Mulawarman berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta berhasil mengubah lahan eks tambang di Kutai Kartanegara, Kaltim, menjadi lahan pertanian dan peternakan yang produktif, mendukung ketahanan pangan nasional.
Samarinda, 15 Februari 2024 - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Kodam VI/Mulawarman berhasil mentransformasi lahan bekas tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi area pertanian dan peternakan yang produktif. Sukses ini ditandai dengan kunjungan dan penanaman jagung oleh Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, bersama rombongan pada Jumat lalu.
Sukses Reklamasi Lahan Tambang untuk Ketahanan Pangan
Komandan Korem (Danrem) 091/ASN, Brigjen TNI Anggara Sitompul, menjelaskan bahwa lahan eks tambang milik PT Bramasta Sakti telah direklamasi dengan baik. Kini, lahan tersebut bukan hanya menjadi area pertanian, tetapi juga peternakan dan bahkan menyediakan lahan rumput untuk pakan ternak. Inisiatif ini diharapkan menjadi program ketahanan pangan terintegrasi, mencakup hortikultura, peternakan, dan bahkan perikanan.
Upaya ini merupakan wujud nyata kontribusi TNI dalam pemulihan lingkungan dan penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Timur, khususnya Dusun Makarti, Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Transformasi lahan tambang ini menjadi bukti nyata komitmen TNI dalam mendukung program pemerintah.
Kolaborasi untuk Keberlanjutan dan Kesejahteraan
Kepala Teknik Tambang PT Bramasta Sakti, Aris Subagyo, menyampaikan apresiasi tinggi atas peran Kodam VI/Mulawarman dalam mendukung pemulihan lingkungan dan ketahanan pangan. Beliau menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan TNI untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan, menarik investasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Menurut Aris, reklamasi lahan tambang bukan hanya sekadar menjaga lingkungan, tetapi juga meningkatkan produktivitas lahan untuk kepentingan masyarakat. Buktinya, lahan bekas tambang tersebut kini telah ditanami berbagai tanaman endemik dan hortikultura, seperti serai wangi, jagung, dan pisang.
Potensi Pengembangan Peternakan
Lebih lanjut, Aris menjelaskan bahwa area reklamasi juga dilengkapi dengan mini ranch yang telah beroperasi. Ke depannya, area ini berpotensi menjadi pusat peternakan sapi dan kambing, berkontribusi pada swasembada pangan khususnya daging. Hal ini menunjukkan keberhasilan program yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Program ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan dan ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya lahan pertanian dan peternakan yang produktif, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Ini juga menjadi contoh nyata kolaborasi yang berhasil dalam mengatasi permasalahan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan hal serupa. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan TNI, lahan bekas tambang dapat diubah menjadi aset berharga yang mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Transformasi lahan eks tambang di Kutai Kartanegara menjadi lahan pertanian dan peternakan merupakan bukti nyata komitmen Kodam VI/Mulawarman dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kolaborasi yang kuat antara TNI, pemerintah daerah, dan pihak swasta menjadi kunci keberhasilan program ini, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.